Vasco da Gama, Penjelajah Samudra dan Pembuka Jalur Maritim ke India

--
KORANHARIANMUBA.COM- Vasco da Gama (sekitar 1460 atau 1469 – 24 Desember 1524) adalah seorang penjelajah dan navigator Portugis yang dikenal karena menjadi orang Eropa pertama yang mencapai India melalui jalur laut.
Pencapaiannya pada tahun 1498 tidak hanya membuka rute perdagangan yang penting antara Eropa dan Asia, tetapi juga menandai era baru dalam eksplorasi global dan kolonialisme Eropa. Perjalanannya yang penuh tantangan dan keberhasilan mengubah peta dunia dan sejarah perdagangan internasional.
Tanggal pasti kelahiran Vasco da Gama tidak diketahui, namun diperkirakan antara tahun 1460 dan 1469. Ia lahir di Sines, sebuah kota pelabuhan kecil di wilayah Alentejo, Portugal. Keluarganya memiliki latar belakang bangsawan kecil dan terhubung dengan Ordo Santiago, sebuah ordo militer dan keagamaan yang berpengaruh. Ayahnya, Estêvão da Gama, adalah seorang alcaide-mór (gubernur) Sines, dan ibunya bernama Isabel Sodré.
BACA JUGA:Kelas Typhoon Rusia & Ohio AS, Raksasa Kapal Selam yang Menggetarkan Lautan
BACA JUGA:Resep Lengkap 5 Rujak Terkenal Indonesia, Mudah Dipraktikkan!
Tidak banyak catatan detail mengenai pendidikan awal Vasco da Gama. Namun, sebagai seorang bangsawan muda, ia kemungkinan besar menerima pendidikan yang melibatkan navigasi, matematika, dan mungkin pelatihan militer.
Pengalamannya berlayar di sepanjang pantai Portugal dan kemungkinan keterlibatannya dalam ekspedisi militer sebelumnya, seperti melawan Castile, mempersiapkannya untuk peran yang lebih besar di masa depan.
--
Pada abad ke-15, Eropa sangat bergantung pada perdagangan rempah-rempah dari Asia, seperti lada, kayu manis, cengkeh, dan pala. Rute perdagangan tradisional melalui darat dan Laut Tengah dikuasai oleh pedagang Italia dan Kekaisaran Ottoman, yang membuat harga rempah-rempah menjadi mahal dan pasokannya tidak pasti.
Portugal, di bawah kepemimpinan Raja João II, berambisi untuk menemukan jalur laut langsung ke India untuk menghindari perantara dan mendominasi perdagangan rempah-rempah.
Para penjelajah Portugis telah melakukan serangkaian ekspedisi ke selatan sepanjang pantai Afrika, dipelopori oleh Pangeran Henry sang Navigator. Pada tahun 1488, Bartolomeu Dias berhasil mengitari Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, membuka harapan akan jalur laut ke timur.
Ekspedisi Pertama ke India (1497-1499)
Setelah penundaan karena berbagai alasan, termasuk kematian Raja João II, Raja Manuel I menunjuk Vasco da Gama untuk memimpin ekspedisi laut ke India. Pada tanggal 8 Juli 1497, da Gama memimpin empat kapal – São Gabriel (kapal andalan), São Rafael, Berrio, dan sebuah kapal penyimpanan yang tidak disebutkan namanya – dengan sekitar 170 awak dari Lisbon.
--
Perjalanan ini penuh dengan tantangan:
* Pelayaran di Atlantik: Da Gama mengambil rute yang lebih ke barat di Atlantik Selatan untuk memanfaatkan angin yang lebih menguntungkan, sebuah manuver yang kemudian menjadi standar untuk pelayaran dari Eropa ke selatan Afrika.
* Mengitari Tanjung Harapan: Setelah lebih dari tiga bulan berlayar, mereka mencapai Teluk St. Helena di pantai Afrika Selatan. Mereka menghadapi badai hebat saat mengitari Tanjung Harapan, yang mereka lewati pada bulan November 1497.
* Pantai Afrika Timur: Mereka berlayar ke utara sepanjang pantai Afrika Timur, berhenti di berbagai pelabuhan seperti Quelimane, Mozambik, dan Malindi. Di Malindi, mereka mendapatkan seorang pilot berpengalaman bernama Ahmad Ibn Majid, yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Samudra Hindia dan angin muson.
* Menuju India: Dengan bantuan Ibn Majid, armada da Gama melintasi Samudra Hindia dan tiba di Calicut (Kozhikode) di pantai Malabar, India, pada tanggal 20 Mei 1498.
Kedatangan da Gama di Calicut disambut dengan campuran rasa ingin tahu dan kecurigaan oleh Zamorin (penguasa) setempat. Upaya awal untuk menjalin hubungan perdagangan tidak berjalan mulus karena perbedaan budaya, kualitas barang dagangan yang dibawa Portugis, dan intrik dari para pedagang Muslim yang telah lama mendominasi perdagangan di wilayah tersebut.
--
Setelah beberapa negosiasi dan konfrontasi, da Gama berhasil mengumpulkan sejumlah kecil rempah-rempah dan meninggalkan Calicut pada akhir Agustus 1498. Perjalanan pulang juga penuh dengan kesulitan, termasuk penyakit (skorbut) yang merenggut banyak nyawa awak kapal. Dua dari empat kapal hilang dalam perjalanan kembali.
Meskipun menghadapi banyak kesulitan dan kerugian, Vasco da Gama dan para awak yang tersisa tiba kembali di Lisbon pada bulan Agustus 1499. Mereka disambut sebagai pahlawan. Keberhasilan ekspedisi ini membuktikan bahwa jalur laut ke India mungkin dan sangat menguntungkan.
Ekspedisi Kedua ke India (1502-1503)
Keberhasilan ekspedisi pertama mendorong Portugal untuk segera mengirim ekspedisi kedua yang lebih besar dan bersenjata untuk mengamankan kepentingan perdagangan mereka di India. Pada tahun 1502, Vasco da Gama memimpin armada yang terdiri dari sekitar 20 kapal.
Ekspedisi kedua ini menunjukkan sisi yang lebih agresif dari da Gama. Mereka terlibat dalam pertempuran laut dengan kapal-kapal Muslim dan melakukan tindakan brutal di sepanjang pantai India, termasuk pengeboman Calicut sebagai pembalasan atas perlakuan tidak adil yang diterima pedagang Portugis.
Da Gama mendirikan pos perdagangan Portugis pertama di Cochin dan meninggalkan armada untuk melindungi kepentingan Portugal sebelum kembali ke Lisbon pada tahun 1503.
Ekspedisi Ketiga dan Akhir Hayat (1524)
Setelah beberapa tahun, Vasco da Gama kembali ke India untuk ketiga kalinya pada tahun 1524. Kali ini, ia diangkat sebagai Viceroy (wakil raja) India Portugis, dengan tugas untuk memberantas korupsi dan menegakkan otoritas Portugis di wilayah tersebut.
Namun, masa jabatannya sebagai Viceroy berlangsung singkat. Vasco da Gama jatuh sakit dan meninggal di Cochin pada tanggal 24 Desember 1524. Jenazahnya awalnya dimakamkan di sana, tetapi kemudian dipindahkan ke Portugal dan dikebumikan di Biara Jerónimos di Lisbon.
Perjalanan Vasco da Gama memiliki dampak yang mendalam dan abadi pada sejarah dunia:
* Pembukaan Jalur Perdagangan Laut ke Asia: Pencapaiannya membuka rute perdagangan laut langsung antara Eropa dan Asia, memecah monopoli perdagangan yang sebelumnya dipegang oleh pedagang Timur Tengah dan Italia. Ini memungkinkan Eropa untuk mengakses rempah-rempah, sutra, dan barang-barang berharga lainnya dengan biaya yang lebih rendah dan dalam jumlah yang lebih besar.
* Awal Kolonialisme Eropa di Asia: Keberhasilan da Gama membuka jalan bagi penjajahan Eropa di Asia. Portugal menjadi kekuatan maritim dan kolonial pertama yang mendirikan pos-pos perdagangan dan pengaruh di sepanjang pantai Afrika Timur dan India.
* Perubahan dalam Kekuatan Global: Pergeseran rute perdagangan dari darat ke laut secara bertahap melemahkan kekuatan ekonomi kota-kota Italia dan Kekaisaran Ottoman, sementara memperkuat kekuatan maritim Eropa, terutama Portugal dan kemudian Spanyol, Inggris, dan Belanda.
* Kemajuan dalam Navigasi dan Kartografi: Perjalanan da Gama dan ekspedisi selanjutnya berkontribusi signifikan pada pengetahuan Eropa tentang geografi, navigasi, dan kartografi. Pengalaman mereka membantu dalam pemetaan wilayah baru dan pengembangan teknik pelayaran yang lebih baik.
Meskipun dihormati di Portugal sebagai pahlawan nasional, sosok Vasco da Gama juga menjadi kontroversial karena tindakan kekerasan dan brutal yang dilakukan selama ekspedisi keduanya. Namun, tidak dapat disangkal bahwa perjalanannya merupakan tonggak penting dalam sejarah eksplorasi dan globalisasi, yang membentuk dunia seperti yang kita kenal sekarang.
Vasco da Gama adalah seorang tokoh yang kompleks dan berpengaruh dalam sejarah. Keberanian dan keahlian navigasinya membuka jalur laut ke India, mengubah peta perdagangan dunia dan mengantarkan era kolonialisme Eropa di Asia.
Warisannya tetap hidup sebagai simbol penjelajahan dan ambisi, meskipun juga diwarnai oleh kekerasan dan persaingan kekuatan pada masanya. Perjalanannya yang epik terus dikenang sebagai salah satu pencapaian maritim terbesar dalam sejarah manusia.(*)