Atlet Muda Banten Bersinar di Turnamen Nasional IBCA-MMA Surabaya

Pertandingan IBCA MMA --

KORANHARIANMUBA.COM– Suasana berbeda terasa di Hall Lagoon Avenue Mall, Surabaya, Sabtu malam 17 Mei 2025.

Di tengah gemerlap pusat perbelanjaan, sebuah ring oktagon menjadi magnet perhatian dalam gelaran Turnamen Nasional IBCA-MMA perdana yang diselenggarakan Pengurus Pusat Ikatan Beladiri Campuran Amatir Mixed Martial Arts (IBCA-MMA).

Ajang pencarian bakat ini diikuti sekitar 200 atlet dari 21 daerah di seluruh Indonesia, yang berjuang memperebutkan gelar juara sekaligus membuka jalan menuju panggung internasional.

BACA JUGA:Tetap Bugar dan Sehat di Usia 40: Pilihan Olahraga Terbaik

BACA JUGA:Pickleball, Olahraga Baru yang Mulai Digemari di Indonesia

Salah satu kontingen yang mencuri perhatian datang dari wilayah barat Pulau Jawa: Banten dan Tangerang.

Dipimpin pelatih Randi Hutagalung, 13 atlet muda dari kontingen ini tampil luar biasa dengan memborong 6 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

Randi mengungkapkan bahwa timnya telah menjalani persiapan intensif selama dua bulan, mencakup latihan fisik, teknik, mental, hingga pengaturan nutrisi.

“Ini bukan sekadar turnamen. Kami melihat ini sebagai gerbang menuju level dunia,” kata Randi. “Meski harus menempuh perjalanan darat dari barat Jawa ke Surabaya dan membiayai sendiri sebagian besar kebutuhan, semangat mereka tak pernah surut.”

Dua atlet yang mendapat sorotan khusus adalah Fatih Alfat dan Yuga Zandio. Fatih, dengan latar belakang Muay Thai dan Wushu, serta Yuga yang berasal dari dunia kickboxing, tampil dominan di kelas masing-masing dan berhasil meraih medali emas. Keduanya mengandalkan kemampuan striking yang menjadi kekuatan utama mereka.

Sekretaris Jenderal IBCA-MMA, Maraden Lumbantoruan, menyampaikan bahwa ajang ini merupakan langkah awal untuk menjaring bibit atlet potensial dari usia muda.

“Para juara akan kami kumpulkan dan bina lebih lanjut sebagai persiapan menghadapi turnamen MMA internasional di Georgia,” ujarnya.

Maraden juga menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangan MMA di Indonesia, khususnya di kalangan remaja. “Potensi anak-anak kita luar biasa. Yang dibutuhkan hanya wadah dan perhatian yang lebih serius,” tambahnya.

Turnamen ini menjadi awal dari perjalanan panjang para petarung muda. Dari lorong-lorong mall hingga sorotan ring, mereka hadir bukan hanya membawa nama daerah, tapi juga mimpi besar untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan