Usai Umrah, Biaggio Ali Walsh Siap Bertarung di PFL World Championship 2025

Cucu Muhammad Ali--
KORANHARIANMUBA.COM – Nama Biaggio Ali Walsh mungkin belum sepopuler kakeknya, Muhammad Ali, sang legenda tinju dunia.
Namun, pria kelahiran 4 September 1998 ini tengah membangun jalannya sendiri di dunia Mixed Martial Arts (MMA) dan melangkah mantap sebagai petarung profesional yang disegani.
Biaggio merupakan putra dari Rasheda Ali, salah satu anak perempuan Muhammad Ali yang juga dikenal sebagai penulis buku. Sebelum menapaki karier di MMA, Biaggio lebih dulu dikenal sebagai atlet American Football.
Namun sejak awal 2024, ia memutuskan mengubah haluan dan resmi meniti karier sebagai petarung profesional bersama Professional Fighters League (PFL).
BACA JUGA: Madrid Gagal Menang, Al Hilal Paksa Hasil Imbang di Laga Debut Alonso dan Inzaghi
BACA JUGA:Indonesia Tumbangkan Thailand di Laga Dramatis, Lolos ke Top 8 AVC Nations Cup 2025
Keputusannya terbukti tepat. Dalam debutnya, Biaggio mencetak dua kemenangan impresif—mengalahkan Emmanuel Palacio pada Februari 2024, dan Brian Stapleton pada Agustus 2024. Kedua kemenangan ini menjadi batu loncatan penting menuju panggung besar MMA.
Namun, kekuatan Biaggio bukan hanya terletak pada fisik atau teknik bertarungnya. Di balik disiplin dan kerja kerasnya, ia menyandarkan segalanya pada satu hal: iman kepada Tuhan.
Setelah resmi menjadi petarung profesional, Biaggio menjalankan ibadah Umrah ke Tanah Suci. Ibadah tersebut bukan sekadar perjalanan spiritual, tapi juga bentuk syukur dan bekal mental jelang laga-laga besar.
“Iman adalah hal yang paling penting dalam hidup, titik,” ujar Biaggio dalam rilis resmi. “Saya percaya, jika kita punya iman yang kuat dan hubungan yang dekat dengan Tuhan, maka kita bisa melakukan apa saja.”
Keyakinan itulah yang terus dijaga Biaggio, terutama jelang duel penting di PFL World Championship Semifinals 2025, yang akan digelar di Wintrust Arena, Chicago, pada 27 Juni mendatang. Ia akan menghadapi Ronnie Gibbs di kelas Lightweight, sebuah laga yang menentukan langkah menuju final.
Dalam masa persiapannya, Biaggio tak hanya fokus pada fisik dan strategi. Ia juga menyempatkan diri menemui komunitas Muslim di kampung halamannya, Las Vegas. Pada 13 Juni, ia hadir di Masjid As-Sabur—masjid tertua di kota tersebut—bersama keluarga, teman, dan masyarakat Muslim yang memberikan dukungan spiritual dan moral.
“Rasanya merinding ketika melihat dukungan luar biasa dari komunitas Muslim, keluarga, dan teman-teman saya,” ungkapnya. “Saya sangat bersyukur dan bersemangat. InsyaAllah, saya akan memenangkan pertarungan nanti.”
Langkah Biaggio Ali Walsh bukan sekadar tentang menorehkan prestasi di arena pertarungan. Ini tentang membangun warisan, menjaga kehormatan nama besar Muhammad Ali, dan memperjuangkan nilai spiritual di dunia yang keras. MMA kini punya lebih dari sekadar petarung muda berbakat—ia memiliki simbol kekuatan, iman, dan warisan yang hidup dalam sosok Biaggio Ali Walsh.(*)