Pesawat Batik Air Gagal Mendarat di Lubuk Linggau, Rumah Warga Rusak Terhempas Angin Mesin

Rumah warga rusak akibat pesawat gagal mendarat--

KORANHARIANMUBA.COM – Insiden gagal mendaratnya pesawat Batik Air rute Jakarta–Lubuk Linggau di Bandara Silampari, Sabtu sore 28 Juni 2025, menimbulkan kerusakan pada satu rumah warga.

Kejadian berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB saat hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah Lubuk Linggau.

Pesawat yang seharusnya mendarat di Bandara Silampari terpaksa membatalkan pendaratan karena cuaca ekstrem dan kembali ke Jakarta. Batik Air akhirnya berhasil mendarat kembali di Lubuk Linggau pada malam harinya, sekitar pukul 19.30 WIB.

Namun nahas, dalam peristiwa tersebut, sebuah rumah milik Desi Sagita, warga RT 06, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II, mengalami kerusakan cukup parah pada bagian dapur. Diduga kuat, angin kencang dari dorongan mesin pesawat saat gagal mendarat menjadi penyebab utama robohnya atap rumah tersebut.

BACA JUGA:Pasutri Diduga Pelaku Percobaan Pembobolan Rumah di Palembang, Istri Hamil Enam Bulan Ikut Beraksi

BACA JUGA:Akses Darat ke Desa Ulak Embacang Kembali Bisa Dilewati, Warga Harapkan Pembangunan Jalan Dilanjutkan

Desi menceritakan, saat kejadian dirinya sedang berada di ruang tengah bersama anak-anak dan tetangga. Mereka tiba-tiba dikejutkan dengan suara gemuruh dan robohnya bagian dapur rumah mereka.

“Anak saya sempat bilang pesawat itu turun oleng, kayak mau mendarat tapi langsung naik lagi. Waktu itu pintu dapur kebuka, pas mau ditutup, langsung ada hempasan angin kuat dan atap langsung roboh,” ujar Desi kepada wartawan, Minggu (29/6).

Menurut Desi, rumahnya memang berada tepat di jalur pendaratan pesawat yang melintas menuju Bandara Silampari. Ia mengaku terbiasa dengan pesawat yang melintas rendah, namun baru kali ini rumahnya terdampak begitu parah akibat pendaratan yang gagal.

Selain bagian atap yang ambruk, kerusakan juga terjadi pada perabotan rumah tangga, barang pecah belah, dan instalasi listrik. Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

BACA JUGA:Jembatan Muara Lawai Ambruk, Lalu Lintas Terganggu dan Angkutan Batubara Terancam Tersendat

BACA JUGA:Wabup Muba Hadiri RUPS PT Petro Muba: Dorong Restrukturisasi dan Pemanfaatan Peluang Baru Demi Kinerja Optimal

“Piring, gelas, rak dapur, semuanya hancur kena reruntuhan. Listrik juga mati karena kabelnya tertarik pas atap rubuh,” jelasnya.

Ketua RT 06, Nopan, membenarkan bahwa total ada tiga rumah yang terdampak akibat insiden tersebut, dengan rumah Desi sebagai yang paling parah. Ia juga menyampaikan bahwa pihak Bandara Silampari telah turun langsung ke lokasi dan membantu proses pembuatan surat permohonan ganti rugi yang akan disampaikan ke pihak maskapai Batik Air.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan