Marc Marquez Menang di Sachsenring, Ungkap Penyebab Banyaknya Kecelakaan

Reporter: Vin |

Editor: Man |

Senin , 14 Jul 2025 - 16:03

MotoGP Jerman 2025 yang berlangsung di Sirkuit Sachsenring, Minggu (13/7/2025--

KORANHARIANMUBA.COM- MotoGP Jerman 2025 yang digelar di Sirkuit Sachsenring, Minggu 13 Juli 2025, menyajikan drama luar biasa. Hanya 10 dari 18 pg berhasil menyelesaikan balapan, menjadikannya jumlah finisher terendah sejak MotoGP Australia 2011.

Marc Marquez tampil dominan dan keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu 40 menit 42.854 detik, unggul hampir tujuh detik dari adiknya, Alex Marquez, yang finis di posisi kedua. Kemenangan ini memperkokoh posisi Marquez di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 dengan total 344 poin.

Dalam konferensi pers usai balapan, Marquez menjelaskan penyebab banyaknya insiden yang mewarnai seri ke-11 ini. Menurutnya, dua faktor utama adalah kondisi lintasan yang licin dan angin kencang di beberapa titik.

“Saya menyadari terdapat angin dari belakang di tikungan pertama. Itu membuat titik pengereman harus diubah,” ujar Marquez seperti dikutip dari Crash.

Ia menyebut angin tailwind mendorong motor lebih cepat saat memasuki tikungan, sehingga pembalap harus melakukan pengereman lebih awal dari biasanya. Kesalahan sedikit saja dapat menyebabkan tergelincir.

Selain itu, hujan deras yang mengguyur malam sebelum race day juga membuat lintasan kehilangan banyak lapisan karet ban yang biasanya menempel di aspal. Akibatnya, daya cengkeram ban terhadap lintasan menurun drastis.

“Hujan yang terjadi kemarin membuat jumlah karet ban yang menggigit di lintasan berkurang drastis. Ini membuat grip sangat rendah,” tambahnya.

Meski balapan berlangsung dalam kondisi sulit, Marquez tetap tenang dan berhasil mencatatkan kemenangan keempatnya secara beruntun musim ini.

MotoGP Jerman kali ini menjadi pengingat keras akan tantangan besar yang bisa muncul dari kondisi cuaca dan teknis sirkuit, serta kemampuan adaptasi pembalap di tengah tekanan tinggi.

marc marquez menang di sachsenring, ungkap penyebab banyaknya kecelakaan                            koranharianmuba.com- motogp jerman 2025 yang digelar di sirkuit sachsenring, minggu 13 juli 2025, menyajikan drama luar biasa. hanya 10 dari 18 pg berhasil menyelesaikan balapan, menjadikannya jumlah finisher terendah sejak motogp australia 2011.
marc marquez tampil dominan dan keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu 40 menit 42.854 detik, unggul hampir tujuh detik dari adiknya, alex marquez, yang finis di posisi kedua. kemenangan ini memperkokoh posisi marquez di puncak klasemen sementara motogp 2025 dengan total 344 poin.
dalam konferensi pers usai balapan, marquez menjelaskan penyebab banyaknya insiden yang mewarnai seri ke-11 ini. menurutnya, dua faktor utama adalah kondisi lintasan yang licin dan angin kencang di beberapa titik.
“saya menyadari terdapat angin dari belakang di tikungan pertama. itu membuat titik pengereman harus diubah,” ujar marquez seperti dikutip dari crash.
baca juga:drama di final piala presiden 2025: port fc hentikan dominasi oxford united dalam laga hujan deras
baca juga:maikhael muskita siap tampil di superstar knockout, incar tiket sea games 2025
ia menyebut angin tailwind mendorong motor lebih cepat saat memasuki tikungan, sehingga pembalap harus melakukan pengereman lebih awal dari biasanya. kesalahan sedikit saja dapat menyebabkan tergelincir.
selain itu, hujan deras yang mengguyur malam sebelum race day juga membuat lintasan kehilangan banyak lapisan karet ban yang biasanya menempel di aspal. akibatnya, daya cengkeram ban terhadap lintasan menurun drastis.
“hujan yang terjadi kemarin membuat jumlah karet ban yang menggigit di lintasan berkurang drastis. ini membuat grip sangat rendah,” tambahnya.
meski balapan berlangsung dalam kondisi sulit, marquez tetap tenang dan berhasil mencatatkan kemenangan keempatnya secara beruntun musim ini.
baca juga:radang usus buntu, enea bastianini absen di motogp jerman 2025
baca juga:muba gelar kejurprov esports, ratusan atlet siap berlaga untuk prestasi
motogp jerman kali ini menjadi pengingat keras akan tantangan besar yang bisa muncul dari kondisi cuaca dan teknis sirkuit, serta kemampuan adaptasi pembalap di tengah tekanan tinggi.

Tag

Share