Baca Koran harian Muba Online

Dampak Tambang Batu Bara Dikeluhkan, DPRD OKU Desak Kajian Ulang Amdal PT AOC Setelah Sungai Wal Keruh

DPRD OKU Desak Kajian Ulang Amdal PT AOC --

KORANHARIANMUBA.COM,- Sungai Wal, yang selama ini menjadi sumber kehidupan utama bagi masyarakat di tujuh desa di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kini berubah keruh. 

Warga dari Desa Merbau, Sumber Bahagia, Gunung Meraksa, Bandar Agung, Tanjung Manggus, Lunggaian, dan Air Wal, menuding aktivitas tambang batu bara PT Abadi Ogan Cemerlang (AOC) sebagai penyebab utama pencemaran tersebut.

Keresahan masyarakat ini memuncak hingga mereka mendatangi langsung lokasi tambang di Desa Gunung Kuripan beberapa waktu lalu untuk mencari kejelasan. 

"Air sungai mulai keruh sejak lima bulan terakhir, tapi dua bulan belakangan makin parah," ungkap Devi Arista, seorang warga Desa Bandar Agung, pada Senin, 14 Juli 2025.

BACA JUGA:Jalan Lingkar Banyuasin Gelap Gulita, Warga Resah, Dishub Janji Perbaiki

BACA JUGA:Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Tiang Listrik di Musi Rawas, Sopir Diduga Kehilangan Kendali

Devi menjelaskan bahwa Sungai Wal adalah sumber air utama untuk kebutuhan harian warga, mulai dari mandi, mencuci, hingga berbagai keperluan rumah tangga lainnya. "Saya sudah 40 tahun tinggal di sini, belum pernah melihat sungai sekotor ini. Pemerintah harus turun tangan," tegas Devi, menyuarakan aspirasi banyak warga yang prihatin.

DPRD OKU Turun Tangan: Desak Evaluasi Amdal Perusahaan

Persoalan serius ini akhirnya sampai ke meja legislatif. Anggota Komisi II DPRD OKU, Robi Vitergo, menyatakan bahwa pencemaran lingkungan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Ia mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) milik PT AOC.

"Kami mendesak DLH melakukan kajian ulang terhadap Amdal PT AOC. Jika terbukti ada pelanggaran, aktivitas tambang ini harus ditindak," tegas Robi. Ia menambahkan bahwa Komisi II berencana akan segera meninjau langsung ke lapangan untuk melihat kondisi terkini dan berdialog dengan warga.

BACA JUGA: Pemkab Ogan Ilir Tinjau Sumur Minyak Tua di Payaraman, Buka Peluang Kelola PAD dari Migas

BACA JUGA: Kenapa Sarang Burung Walet Begitu Mahal? Ini Jawabannya

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan terkait tudingan pencemaran ini. Sementara itu, kondisi Sungai Wal yang terus keruh memicu gelombang protes dari warga yang sangat mendambakan air bersih kembali mengalir di wilayah mereka. Masyarakat berharap tindakan konkret dari pemerintah dan pihak terkait agar masalah lingkungan ini segera teratasi.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan