19,8 Ton Kopi Liberika Lahat Diekspor ke Malaysia, Tonggak Baru Petani Kopi Sumsel
Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, bersama perwakilan PT Agri Ekspor Indonesia saat melepas ekspor perdana kopi Liberika ke Malaysia di halaman Pemkab Lahat--
KORANHARIANMUBA.COM- Aroma harum kopi Liberika asal Kabupaten Lahat kini menembus pasar internasional. Sebanyak 19,8 ton kopi Liberika dari Kecamatan Jarai resmi diekspor ke Malaysia melalui PT Agri Ekspor Indonesia.
Pelepasan ekspor perdana tersebut menjadi tonggak baru bagi para petani kopi di Bumi Seganti Setungguan.
Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kopi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Lahat sejak lama.
“Dari kecil kami sudah terbiasa memetik kopi bersama nenek di kebun. Untuk jajan waktu kecil pun dari hasil ikut berkebun kopi. Jadi kopi ini sudah menjadi kebudayaan bagi masyarakat Lahat,” ujarnya di halaman Pemkab Lahat, Senin 10 November 2025.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru dan Ketua DPRD Sumsel Teken Nota Kesepakatan KUA-PPAS APBD 2026
Menurutnya, mengolah kopi hingga menjadi bubuk adalah bagian dari keseharian masyarakat. Selain itu, sektor perkebunan kopi menjadi penopang utama perekonomian warga Lahat.
“Ke depan bukan hanya Liberika yang akan diekspor, tetapi juga Robusta Lahat. Kami berencana membangun pabrik kopi di Kabupaten Lahat untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani,” tambah Bursah.
Founder PT Agri Ekspor Indonesia, Novia Anggita, bersama Direktur M. Syahrafi Uddin turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka optimistis ekspor kopi Liberika Lahat akan membuka peluang baru bagi petani dan memperluas pasar kopi daerah di tingkat global.
Salah satu pengepul kopi Liberika asal Jarai, Asril Feriyansyah, mengaku bangga dengan langkah ekspor ini. “Selama ini kopi Liberika sering dipandang sebelah mata. Alhamdulillah, ternyata pasarnya ada dan potensinya besar. Ini menambah semangat kami untuk terus menanam,” ujarnya.
Kepala Balai Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan (BKIPM) Sumsel, Sri Endah Ekandari, menyebut ekspor tersebut merupakan yang pertama untuk jenis Liberika dari Sumatera Selatan.
Wakil Bupati Lahat, Widya Ningsih SH MH, menegaskan pemerintah daerah akan terus mendorong pengembangan kopi dari hulu hingga hilir.
“Ekspor kopi Liberika ini menjadi penyemangat baru bagi petani. Kami akan dukung agar kopi Lahat, baik Liberika maupun Robusta, semakin dikenal luas di luar negeri,” tegasnya.
Saat ini, luas lahan kopi Liberika di Kabupaten Lahat tercatat sekitar 200 hektare, sedangkan kopi Robusta mencapai 54 ribu hektare. Dengan ekspor perdana ini, masyarakat berharap gairah petani dan nilai ekonomi kopi Lahat terus meningkat serta mampu memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu daerah penghasil kopi unggulan nasional.