FGD Kontribusi dan Tren Komoditas Diharap Bisa Berikan Solusi Masalah Perkebunan
Kegiatan FGD di aula Hevea Pusat Penelitian Karet Sembawa, Rabu (15/11)--
PANGKALAN BALAI - Focus Group Discussion (FGD) tentang kontribusi dan tren komoditas perkebunan dalam pengembangan wilayah Provinsi Sumatera Selatan diharapkan dapat memberikan hasil atau solusi terkait masalah komoditas perkebunan seperti karet, kelapa sawit dan komoditi lainnya.
"Apalagi kegiatan ini diikuti beragam pemangku kepentingan, mulai BUMN, perusahaan sawit, karet dan lainnya," kata Kepala Divisi Operasional Sawit dan Karet Desmanto, ketika ditemui usai giat FGD di aula Hevea Pusat Penelitian Karet Sembawa, Rabu (15/11).
Nantinya, dari Focus Group Discussion dapat menghasilkan suatu solusi atau pendapat, yang di kemudian hari bisa ditindaklanjuti oleh pihak pihak terkait.
"Kita ingin memberikan hal terbaik buat masyarakat," jelasnya.
BACA JUGA:Antisipasi Potensi Konflik Masyarakat
Diakuinya, pihaknya melihat seperti apa potensi komoditi ke depan, karena ada perubahan skala internasional akibat perang, harga komoditi, bahan pupuk dan lainnya.
"Mana komoditi yang kuat dan yang diantisipasi, " ungkapnya. Untuk komoditi kelapa sawit sendiri sudah menjadi tumpuan masyarakat, karena harga yang masih terkendali alias harga jual masih bagus serta lainnya.
"Namun untuk karet masih menyedihkan, terutama dua tahun terakhir ini terkena penyakit gugur daun," ucapnya.
Dengan kondisi itu tentunya hasil produksi karet menjadi menurun, dan mengakibatkan petani karet beralih kepada komoditi yang lain. "Jangan sampai komoditi karet disampingkan," tegasnya.
Dr Suroso Rahutomo Kepala Pusat Penelitian Karet juga mengatakan kegiatan ini diundang seluruh stakeholder perkebunan sawit, kopi, karet. "Kita undang semua pihak terkait," ucapnya.
Nantinya akan ditemukan permasalahan hingga alternatif solusi, sehingga perkebunan dapat memberikan kontribusi buat Sumsel.(qda)