Asal Usul Laksan, Kuliner Khas Palembang yang Kaya Cita Rasa

Laksan, hidangan berkuah santan gurih dengan isian ikan dan sagu, merupakan salah satu ikon kuliner Palembang yang digemari banyak orang. (Foto: endeus.tv)--

PALEMBANG, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Laksan, hidangan berkuah santan gurih dengan isian ikan dan sagu, merupakan salah satu ikon kuliner Palembang yang digemari banyak orang. Tak hanya lezat, laksan juga menyimpan sejarah dan asal usul menarik yang mencerminkan kekayaan budaya Sumatera Selatan.

Sejarah laksan masih diselimuti kabut waktu, dengan berbagai versi asal usul yang berkembang di masyarakat. Salah satu versi populer mengaitkan laksan dengan kisah masyarakat Tionghoa yang bermukim di Palembang. Konon, kata "laksan" berasal dari bahasa Hokkien "luck son" yang berarti "anak laki-laki beruntung". Versi ini diperkuat dengan bentuk laksan yang menyerupai koin, melambangkan kemakmuran dan keberuntungan.

Versi lain menelusuri asal usul laksan dari tradisi masyarakat pribumi Palembang. Kata "laksan" diyakini berasal dari kata "laksan" yang berarti "banyak". Hal ini merujuk pada jumlah adonan laksan yang berlimpah, menghasilkan hidangan mengenyangkan.

Terlepas dari versi mana yang benar, laksan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Palembang selama berabad-abad. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara besar dan pernikahan, serta menjadi santapan favorit untuk dinikmati sehari-hari.

BACA JUGA:Mengenal Kain Songket Palembang, Warisan Budaya yang Memukau!

BACA JUGA:Ayo! Jelajahi Keindahan Pantai Marina Lampung, Surga Wisata Tersembunyi di Pulau Sumatera

Laksan mencerminkan akulturasi budaya yang terjadi di Palembang. Perpaduan bahan baku ikan dan sagu menunjukkan pengaruh budaya Melayu, sedangkan penggunaan kuah santan kental kental menandakan sentuhan budaya India. Cita rasa laksan yang kaya dan gurih menjadi bukti perpaduan budaya yang harmonis, menghasilkan kuliner khas yang istimewa.

Laksan umumnya disajikan dengan kuah santan kental yang gurih, ditaburi irisan bawang goreng dan ebi. Tak jarang, laksan juga ditemani dengan sambal pedas untuk menambah cita rasa. 

Lebih dari sekadar hidangan lezat, laksan adalah warisan budaya kuliner Palembang yang patut dilestarikan. Asal usulnya yang kaya mencerminkan perpaduan budaya dan tradisi yang harmonis, menjadikannya bagian penting dari identitas masyarakat Palembang. 

Menikmati laksan tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menapaki jejak sejarah dan budaya yang terukir dalam kelezatannya.

Semoga Artikel ini bermanfaat untuk Anda!(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan