Kadar Air Masih Tinggi, Harga Karet di Pengepul Lais Muba Masih Belum Stabil

Salah satu pengepul getah karet di Kecamatan Lais (Foto Paidol)--

 

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Memasuki minggu ketiga di bulan Juni 2024 petani karet di Kecamatan Lais ini masih belum bisa bernapas lega.

 

Pasalnya harga jual getah karet di tingkat pengepul masih belum stabil, saat ini harga jual getah karet berkisar dari harga Rp 5.000 - Rp 6.500 perkilogramnya. 

 

Mus (40) salah satu pengepul karet di Kecamatan Lais, membenarkan mengenai harga karet di tingkat pengepul pada bulan Juni 2024 ini masih berada diangka Rp 6.500 perkilogram.

BACA JUGA:Gimana Nih? Hampir Menjelang Idul Adha Harga Karet di Sanga Desa Belum Membaik

 

"Memang beberapa waktu yang lalu sempat naik diharga Rp 7 ribu perkilo, namun karena kadar air di getah karet cukup tinggi akibat cuaca yang sering hujan, sejak awal bulan lalu harga karet kembali turun," ungkapnya, Kemarin Rabu 19 Juni 2024.

 

Hal yang sama juga dibenarkan oleh pengepul getah karet di Desa Lais Kecamatan Lais, menurutnya memang saat ini harga karet di tingkat pabrik masih berada diangka Rp 900 ribu per kuintal.

BACA JUGA:Sejumlah Kebun Karet Dialih Fungsi Jadi Kebun Sawit, Imbasnya Produksi Getah Menurun

 

"Ditingkat pabrik harga karet saat ini Rp 900 ribu - Rp 1,1 juta per kuintal. Makanya kami para pengepul berani beli dengan harga Rp 6.500 perkilogram kalau karet nya bagus saya berani beli dengan harga Rp 7 ribu atau Rp 7.500 perkilogram," ucapnya.  

BACA JUGA:Petani Karet di Sanga Desa Keluhkan Produksi Getah Alami Penurunan, Ini Penyebabnya?

 

Terpisah salah seorang petani karet yakni Juani, warga Desa Teluk, berharap harga jual karet bisa terus stabil bahkan meningkat dari minggu ke minggu.

 

"Ya, kalau harapan saya supaya harga karet ini bisa terus naik, kalau bisa tidak hanya Rp 6 ribu atau Rp 6500 perkilogram tetapi bisa naik di atas Rp 10 ribu. Saya yakin kalau harga nya tinggi maka masyarakat akan semakin sejahtera, apalagi ditengah perekonomian yang makin susah seperti sekarang ini," katanya. (*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan