Pekerja Jembatan Ogan Kertapati Ditemukan Mengapung 1 Km dari Lokasi Awal Tenggelam
Daryoto (50) Ditemukan Mengapung di Sungai Sudah Dalam Keadaan Meninggal Dunia (Foto Ist).--
Namun saat sedang mengecat tiba-tiba korban jatuh ke sungai ogan hingga menyebabkan dirinya tenggelam.
Melihat korban tenggelam, rekan kerjanya yang lain berusaha menolong akan tetapi karena derasnya arus sehingga membuat korban keburu tenggelam.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Tinjau Pengerjaan Jalan Penghubung Antar Kecamatan Senilai Rp1,9 Miliar
BACA JUGA:Pisah Sambut Kapolres Muba, Berharap Sinergitas Tetap Terjaga
Tim SAR gabungan menemukan pekerja Jembatan Ogan Kertapati yang hanyut tenggelam dalam kondisi tidak bernyawa terapung di Sungai Ogan, 1 Ulu Palembang, Sabtu 13 Juli 2024.
Informasi yang dihimpun, saat ini Tim Rescue Kantor SAR Palembang tengah meluncur ke lokasi guna mengevakuasi korban dari sungai.
"Kak uong yang tenggelam kemaren sekarang sudah ditemukan, sekarang anggota Basarnas sedang meluncur ke lokasi guna mengevakuasi korban," ujar sumber yang diterima SUMEKS.CO.
Sebelumnya, korban Daryoto (50), warga asal Purbalingga dikabarkan tenggelam saat memperbaiki jembatan tepatnya di bawah Jembatan Ogan I, Kamis pagi 11 Juli 2024 sekitar pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA:Ingin Smartphone Canggih Tanpa Menguras Dompet? Redmi Note 13 Pro 5G Solusinya!
BACA JUGA:Kamar Khusus Kelompok Rentan Wujudkan P2HAM di Dalam Penjara
Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin mengatakan satu Tim Rescue Kantor SAR Palembang lengkap dengan membawa peralatan SAR air sudah diberangkatkan menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban
"Menurut informasi, kejadian bermula saat korban bernama Daryoto yang sedang memperbaiki jembatan Ogan I bersama rekan kerjanya terpleset hingga jatuh ke sungai, sampai dengan saat ini korban belum diketemukan," ungkap Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin, Jum'at 12 Juli 2024.
Melihat korban tenggelam, lanjut Raymond rekan kerjanya berusaha menolong akan tetapi karena derasnya air sungai sampai dengan saat ini korban belum diketemukan.
"Saat ini memasuki hari kedua pencarian, untuk metode pencarian sendiri kita lakukan dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi dua Search And Rescue Unit (SRU). SRU pertama melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat, sedangkan SRU kedua jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian dan lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban," katanya.
"Selama berlangsungnya operasi SAR turut juga melibatkan Unsur SAR dari TNI AL, Polairud, PMI, dan masyarakat serta pihak keluarga korban.