Jualan Siomay Keliling, Pedagang Ini Raup Omset Ratusan Ribu
Pedagang Siomay Keliling (foto reno).--
SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Ditengah melesunya perekonomian akibat rendahnya harga Karet dan Kelapa Sawit, berjualan keliling menjadi salah satu alternatif yang dilakoni sebagian masyarakat kecamatan Sanga Desa guna menjaring rupiah.
Hal ini seperti yang dilakukan Rudi (37) warga kelurahan Ngulak I Kecamatan Sanga Desa, ia sudah beberapa tahun terakhir menjalani profesi sebagai pedagang Siomay keliling.
Dari hasil berdagang Siomay keliling tersebut setiap harinya ia bisa memperoleh omset hingga Rp 400 ribu.
“Alhamdulillah kalau seharinya jika dagangan laku semua bisa dapat uang hingga Rp 400 ribu. Jika dihitung-hitung bersihnya sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Tergantung dagangan habis atau tidak,” ungkapnya, Jumat 2 Agustus 2024.
BACA JUGA:Gelar Apel Besar HUT Ke-63 Gerakan Pramuka Se-Sumsel tahun 2024
BACA JUGA:Sukseskan Pilkada Serentak 2024, Kapolres Ogan Ilir Tekankan Koordinasi Antar Instansi
Setiap harinya ia mulai berdagang sejak pukul 05.00 pagi dan berkeliling ke beberapa desa dan kelurahan yang berada di kecamatan Sanga Desa.
“Biasanya mulai dagang sejak pukul 07.00 pagi, pulangnya sore sekitar pukul 16.00. Untuk rute paling jauh ke desa Ngunang, biasanya hanya berjualan di sekitar daerah Ngulak ini saja,” jelasnya.
Ia menjelaskan untuk bisa terus bertahan dan tetap diminati pelanggan di tengah menurunnya daya beli masyarakat seperti saat ini, dirinya sangat mengedepankan mengenai rasa dan kebersihan dagangan.
“Yang penting itu rasa dari dagangan kita itu harus bisa bersaing, terus kebersihan juga harus diutamakan. Supaya pelanggan betah beli dengan kita,” ujarnya.
BACA JUGA:Semarak HUT Kemerdekan RI Ke-79, Pemkab OKI Bagikan 1500 Bendera Merah Putih
BACA JUGA:3 Oknum Pegawai Pajak Nonaktif Divonis Berbeda
Rafi (17) salah satu pembeli yang diwawancarai wartawan koran ini, mengaku sering membeli Siomay milik Rudi dengan alasan, selain rasanya yang cukup enak, juga karena bisa dibeli secara eceran.
“Enak kak, selain itu juga bisa dibeli seharga Rp 2 ribu atau Rp 3 ribuan,” tuturnya. (*)