Cek Kesiapan Penanganan Karhutla, Kapolres OKI Kunjungi Posko Terpadu Jejawi
Kapolres OKI Kunjungi Posko Terpadu di Jejawi cek kesiapan penanganan Karhutla (foto sumeks.co).--
Dia menegaskan, bahwa Kades sebagai Komandan Api dan petugas adalah masyarakat peduli api (MPA) desa di Kecamatan Jejawi.
Dimana semuanya siap bersinergi dengan TNI dan Polri dalam upaya pemadaman Karhutla.
BACA JUGA:Astaga Demi Bisnis Minyak Ilegal, Pria Ini Nekat Gelapkan Uang Teman Sendiri Sebesar Rp 140 Juta
BACA JUGA:Sebanyak 79 Batang Pohon Pinang Meriahkan HUT RI ke-79 di Palembang
Disampaikan Kapolres OKI, pihaknya menekankan bahwa Karhutla merupakan ancaman serius yang memerlukan kerja sama dan sinergi antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya.
"Jadi dalam pencegahan dan penanganan perlu dilakukan kerja sama dan sinergi semua pihak," ucapnya.
Kapolres berharap agar petugas Posko Karhutla di Desa Terusan Jawa dan desa-desa sekitarnya dapat menjadi garda terdepan dalam informasi terjadinya karhutla.
Termasuk juga melakukan pemadaman api awal, dan mengajak selalu bersinergi dengan instansi terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla.
"Kita juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena tindakan tersebut dapat berakibat fatal bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat," bebernya.
Masih kata Kapolres, bahwa upaya pencegahan Karhutla bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
"Polres OKI telah membentuk satuan tugas khusus untuk penindakan hukum bagi masyarakat yang sengaja membakar lahan. Ini merupakan langkah penegakan hukum agar masyarakat tidak mengulangi perbuatannya yang merusak lingkungan," tegasnya.
Dia berharap dengan kerja sama yang baik, dapat mengatasi ancaman Karhutla dan menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Kabupaten OKI.
Diberitakan sebelumnya, karhutla telah terjadi di Desa Tanjung Sari 2, Kecamatan Lempuing Jaya.
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIk mengatakan, di lokasi kebakaran lahan tersebut adalah rawa bergambut dan memiliki kedalaman gambut sekitar 2 meter. Sehingga menjadi kendala utama dalam pemadaman.
Juga jarak antara kanal air dengan lokasi kebakaran berjarak 200 meter dengan lebar hamparan lahan terbakar sekitar 1.500 meter. Sehingga sangat luas.