Sumsel Tambah Produksi Beras 1 Juta Ton

BERAS RAKYAT, Warga Mengambil Beras Bantuan dari Pemerintah (Foto Sumeks.).--

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Sekitar 409 ribu hektare (ha) lahan rawa Sumsel masuk verifikasi Kementan untuk program strategis nasional peningkatan produksi gabah beras. 

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumsel, Dr Ir HR Bambang Pramono MSi mengatakan Pemerintah Pusat punya program peningkatan produksi gabah beras di Sumsel.

Sehingga pihaknya mengusulkan lahan rawan (lebak dan pasang surut) untuk program.

"Hasil verifikasi Kementan 409 ribu ha bakal masuk program. Ada dua kabupaten terbesar, yaitu OKI 125 ribu hektar dan OI 35 ribu hektar," sampainya, kemarin.

BACA JUGA:Budisatrio Djiwandono Maju dalam Pemilihan Ketua Umum Perbasi 2024-2028

BACA JUGA:Graham Arnold Mundur dari Jabatan Pelatih Timnas Australia Usai Ditahan Imbang Indonesia

Untuk itu pihaknya mencoba menindaklanjuti, khususnya 2 kabupaten ini guna mendapatkan peta SAP-nya. Selanjutnya akan disampaikan ke Pj Gubernur, Kemenko, dan Setkab. 

"Yang perlu dilengkapi, peta ini seperti statusnya contoh apakah sudah ada kegunaan lain atau merupakan lahan kawasan dan sebagainya," ujarnya lagi.

Dikatakan, lahan rawa Sumsel bisa menjadi program strategis nasional, sebab terluas di Indonesia, khususnya lahan rawa lebak dan pasang surut mineral bukan gambut. 

"Kita memiliki lahan rawa dengan luas mencapai 1,2 juta hektare dan lahan rawa mineral 855 ribu hektar," ujarnya. 

Apalagi Provinsi Sumsel sejak tahun lalu diamanahkan bisa menambah produksi beras sebanyak 1 juta ton beras, artinya paling tidak harus ada penambahan 2,1-2,2 juta GKG (Gabah Kering Giling) untuk menjadi 1 ton beras. 

"Produksi kita saat ini sekitar 2,83 juta ton beras," bebernya. Setelah lahan rawa Sumsel masuk program prioritas nasional, penambahan 1 juta ton akan dapat terpenuhi.

"Secara nasional pemerintah menargetkan penambahan 3-4 juta ton beras untuk menjadi swasembada pangan nasional. Sumsel termasuk dalam penambahan 1 juta ton-nya," pungkasnya. (*)

Tag
Share