3 Amalan Agar Mendapatkan Rumah di Surga, Simak Baik-Baik Khutbah Jumat Kali Ini
Ilustrasi Khutbah Jumat--
BACA JUGA:Musim Hujan, Waspada Banjir di 5 Kecamatan Dalam Kabupaten OKI
BACA JUGA:Kejari OKI Lakukan Pemusnahan Barang Bukti yang telah Berkekuatan Hukum Tetap
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Artinya: “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, Jilid 1 halaman 644 menjelaskan, membangun masjid yang akan dibalas dengan rumah di surga, maksudnya tidak hanya berarti membangun fisik [bangunan] saja , tetapi juga termasuk membangun masjid adalah memakmurkan masjid tersebut.
Makmurkan masjid artinya menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah dan keagamaan, sehingga masjid menjadi pusat kegiatan umat Islam di lingkungannya. Ibnu Hajar berkata;
يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا مَوَاضِعَ السُّجُودِ، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْأَمَاكِنَ الْمُتَّخَذَةَ لِإِقَامَةِ الصَّلَاةِ، وَعَلَى الثَّانِي يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِعِمَارَتِهَا بِنْيَانُهَا، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْإِقَامَةُ لِذِكْرِ اللَّهِ فِيهَا
Artinya: “Bisa jadi yang dimaksud dengan ‘masjid’ adalah tempat-tempat sujud, dan mungkin yang dimaksud adalah tempat-tempat yang dijadikan untuk mendirikan shalat. Dan pada pendapat kedua, mungkin yang dimaksud dengan memakmurkan bangunnya, dan mungkin juga yang dimaksud adalah menetap di dalamnya untuk mengingat [berdzikir] Allah.”
BACA JUGA:Usai Bercerai, Olla Ramlan Nekat Lakukan Ini Demi Dinikahi Berondong
BACA JUGA:KM Muba Unsri Lakukan ‘goes to school’, Tambah Motivasi Siswa untuk Kuliah
Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia Kedua, orang beriman akan mendapatkan bangunan Rumah di surga dari Allah.
Salah satu kenikmatan yang akan didapatkan oleh orang-orang beriman di surga adalah sebuah rumah yang dibangun oleh Allah Swt. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan, yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh manusia di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;
أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ يَمُوتَ
Artinya: “Aku adalah pemimpin dan pelindung bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berhijrah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga dan rumah di tengah surga. Aku juga adalah pemimpin bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berjihad di jalan Allah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga, rumah di tengah surga, dan rumah di kamar tertinggi surga. Barang siapa yang melakukan hal itu, maka dia telah memenuhi segala tuntutan kebaikan dan tidak ada tempat untuk kejahatan baginya. Dia akan mati di mana pun Allah kehendaki untuk meninggal dunia.” [HR. Nasai]
Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia Sementara dalam Q.S an-Nisa [4] ayat 122, Allah menjanjikan surga akan diberikan kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh. Orang-orang beriman adalah orang-orang yang meyakini keberadaan Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk. Sedangkan amal saleh adalah segala perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Allah berfirman;