Inilah Kisah Sang Pendekar Hukum Lawan Korupsi, Pernah Diancam
Kejaksaan Negeri Prabumulih saat ini dibawah pimpinan Roy Riady SH MH (Foto Ist)--
"Karena dalam penanganan kasus korupsi ada 2 cara, yakni penindakan dan pencegahan dimana keduanya harus sejalan dan berimbang," bebernya yang mengaku selain menangkap para koruptor pihaknya juga kerap melakukan upaya sosialisasi.
Mang Oy pun membagikan pengalamannya ketika menangani kasus korupsi.
BACA JUGA:Nah Loh, Striker Asing PSM Makassar Pilih Berpisah, Ada Apa?
BACA JUGA:Jelang Laga PSMS Medan, Pelatih Sriwijaya FC Bantah Alami Banyak Kerugian
Ayah tiga anak ini mengaku secara pribadi kerap kali "disodori" gepokan uang dari oknum yang mencoba melakukan suap.
"Lagi-lagi profesionalitas sangat diperlukan dalam hal ini," sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga pernah didatangi preman bahkan keluarga yang sangat disayanginya juga pernah diancam.
"Pernah didatangi preman, keluarga pernah diteror dan pernah ditawarin (gepokan uang, red) tapi bukan di Prabumulih. Namun semua itu bagian dari dinamika dan tantangan memberantas kasus korupsi," jelas pria yang juga tak malu berjualan sarapan pagi di Kedai Mang Oy samping rumahnya di Jl Sukabangun II Kota Palembang.
BACA JUGA:Jangan Dekat-Dekat Ada Truk Odol Resahkan Pengguna Jalan
BACA JUGA:Doakan, Semoga Atlet Panahan Muba Ikuti Kejuaraan Internasional Raih Juara
Setiap pagi setelah selesai salat subuh, ia memulai aktifitas dengan membuka warung sarapan pagi.
Mulai dari nasi uduk, lontong sayur, laksan, burgo dan celimpungan dijual di kedai nya.
"Sampai sekarang masih jualan. Namun beberapa hari terakhir tutup karena yang masak ayuk (Kakak perempuan, red) lagi ada urusan. Tapi hari ini, tadi pagi kebetulan buka," sebutnya.
Di hari kerja Senin-Jumat, Mang Oy hanya membantu buka warung hingga pukul 06.00 WIB dan setelah itu bergegas ke Prabumulih untuk menjalankan amanah sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Prabumulih (Kajari).
BACA JUGA:Film yang Akan Membuatmu Merinding: Siksa Neraka, Pengingat Pedas tentang Akibat Perbuatan!