KORANHARIANMUBA.COM - Debat perdana calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Musi Banyuasin (Muba) pada Kamis, 31 Oktober 2024, masih hangat dibicarakan.
Toha Tohet, yang sebelumnya mendapat banyak dukungan dari masyarakat, kini menghadapi tantangan berat usai penampilannya yang dianggap gagal.
Sejumlah warga bahkan mulai mempertimbangkan untuk mengalihkan dukungan mereka kepada pesaing Toha, yaitu Lucianty, yang tampil lebih meyakinkan.
Kekecewaan warga terhadap performa Toha tercermin dalam berbagai komentar di media sosial. Di Instagram, akun Info Sekayu mengunggah video animasi berdurasi hampir dua menit yang memotret sejumlah momen mengecewakan selama Toha tampil di panggung debat.
BACA JUGA:Pasca Terjangan Angin Kencang, Puluhan Pohon dan Warung di Kayuara Rusak
BACA JUGA:Buruan, Siapkan Berkas Bagi Pelamar PPPK Tahap 2
Dalam video itu, ditunjukkan momen-momen ketika Toha tampak kesulitan merespons pertanyaan, bahkan terlihat kebingungan dengan topik yang dibahas.
Salah satu komentar yang cukup menyindir datang dari akun dengan nama Yepin-Arianto,
“Iyo min, asalnyo aku pro Toha. Dem nelek debat pertamo agak ragu.” Komentar tersebut menggambarkan perasaan ragu yang kini mulai dialami oleh sebagian pendukung Toha, setelah menyaksikan penampilan yang kurang maksimal dari tokoh pilihan mereka.
Pengamat politik Sumatera Selatan, Bagindo Togar, juga memberikan pandangan kritis terkait penampilan Toha. Menurutnya, calon bupati nomor urut 02 tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap konsep demokrasi dan gender.
“Ironis melihat salah satu calon gagal memahami diksi dan persepsi dasar tentang demokrasi dan gender. Melihat kualitas Toha di debat ini tentu sangat disayangkan,” ujar Bagindo.
Bagindo menyebut bahwa beberapa jawaban Toha terkesan asal dan kurang relevan dengan konteks yang dibahas.
Hal ini, kata Bagindo, merupakan indikator yang wajar bila warga kini semakin mempertimbangkan pilihan mereka, terutama mengarah ke Lucianty yang dinilai lebih paham dan mampu memberikan jawaban yang komprehensif dan relevan.
Pada sesi debat yang berlangsung, Toha memang beberapa kali terlihat kesulitan merespons pertanyaan panelis. Saat ditanya tentang rencana peningkatan infrastruktur, Toha justru menyerahkan jawaban kepada wakilnya, Rohman.
Sementara dalam topik peningkatan demokrasi lokal, Toha melontarkan pernyataan yang mengejutkan, yakni mengadakan "kontrol publik" melalui kunjungan rumah-rumah warga secara rutin.