“Kami akan melakukan kontrol publik, dengan cara kunjungan ke rumah-rumah warga, minimal satu bulan sekali,” ucap Toha.
Pernyataan ini segera memicu kritikan tajam dari masyarakat, yang menilai langkah “kontrol publik” tersebut berpotensi mengekang kebebasan warga dan bertolak belakang dengan prinsip demokrasi. Banyak yang menilai pendekatan ini justru akan membuat warga merasa terintimidasi, bukan mendekatkan pemerintah kepada rakyat.
Pengamat politik Bagindo Togar kembali mengkritisi pernyataan Toha, menyebutnya sebagai bukti ketidaktahuan calon tersebut akan esensi demokrasi yang mengedepankan kebebasan berpendapat.
“Jika benar Toha akan melakukan ‘kontrol publik’, maka sesungguhnya ia tidak paham apa yang dimaksud dengan demokrasi. Jika Toha hanya asal menjawab tanpa memahami makna di baliknya, ini menunjukkan kurangnya kapasitas dan kepedulian terhadap nilai demokrasi,” tegasnya.
Kini, dukungan terhadap Toha di kalangan warga Muba mulai merosot. Berbagai komentar di media sosial menunjukkan semakin banyak warga yang kini menaruh harapan pada Lucianty, yang tampil lebih tenang, tegas, dan mengedepankan kebijakan yang dinilai lebih rasional dan pro rakyat.
Sebagai pesaing, Lucianty menunjukkan performa yang lebih stabil dan jelas dalam penyampaian visi-misinya. Ia mendapat apresiasi dari sejumlah warga yang menganggapnya sebagai sosok yang mengerti kebutuhan masyarakat, serta menghargai prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat.
BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Dorong Peningkatan Fasilitas Publik di Kambang Iwak Palembang
BACA JUGA:Remaja Meninggal Akibat Ledakan Saat Bongkar Muat BBM, Berikut Kronologinya
Bagi sebagian warga, momen debat ini membuka mata mereka terhadap pentingnya memilih pemimpin yang memiliki kompetensi dan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip dasar kepemimpinan.
Di tengah euforia debat ini, masyarakat Muba berharap agar calon pemimpin yang terpilih nantinya benar-benar mampu membawa perubahan positif dan memenuhi janji untuk kesejahteraan bersama.
Debat pertama ini tampaknya menjadi titik balik bagi para calon bupati dan warga Muba, yang kini semakin kritis dalam memilih pemimpin yang benar-benar bisa diandalkan.(*)