Ekspansi Bisnis UMKM Triwulan III 2024 Melambat, BRI Soroti Daya Beli Masyarakat

Rabu 06 Nov 2024 - 20:01 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

KORANHARIANMUBA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merilis Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024 pada Senin, 4 November 2024. Hasilnya menunjukkan adanya pelambatan ekspansi bisnis UMKM, dengan Indeks Bisnis UMKM turun ke angka 102,6, lebih rendah dari 109,9 pada Triwulan II 2024.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa meski angka indeks masih di atas 100, yang menunjukkan adanya ekspansi bisnis, namun laju pertumbuhannya melambat.

Faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan ini antara lain turunnya daya beli masyarakat, normalisasi permintaan setelah perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), penurunan produksi pertanian pasca panen raya, serta kenaikan harga barang input yang berdampak pada biaya produksi.

Beberapa komponen Indeks Bisnis UMKM menunjukkan penurunan, seperti pada volume produksi/penjualan yang turun ke angka 94,1, nilai penjualan di angka 96,1, dan penggunaan tenaga kerja dengan indeks 99,2.

BACA JUGA:Pemprov Sumatera Selatan Raih Tiga Penghargaan di Bhumandala Award 2024

BACA JUGA:Dinsos Muba Matangkan Persiapan Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2024

Meskipun rata-rata harga jual mengalami kenaikan, penurunan volume produksi dan penjualan cukup signifikan, menyebabkan penurunan nilai penjualan secara keseluruhan.

Secara sektoral, ekspansi UMKM di Triwulan III 2024 mengalami penurunan, dengan sektor pertanian dan sektor hotel serta restoran mengalami kontraksi. Sektor pertanian mengalami penurunan setelah panen raya dan cuaca kemarau yang memengaruhi produksi, sementara sektor hotel dan restoran terdampak turunnya permintaan pasca perayaan HBKN dan liburan sekolah.

Di sisi lain, sektor pertambangan tetap menunjukkan ekspansi berkat musim kemarau yang mendukung kegiatan penambangan, khususnya untuk konstruksi dan permintaan air bersih. Sektor industri, perdagangan, dan pengangkutan juga mengalami ekspansi yang lebih moderat dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun didorong oleh kenaikan harga jual dan permintaan yang masih cukup stabil.

Sektor konstruksi mencatatkan angka tertinggi dalam Indeks Bisnis UMKM pada Triwulan III 2024, dengan indeks 116,3, didorong oleh meningkatnya aktivitas proyek-proyek pemerintah dan swasta menjelang akhir tahun.

Melihat ke depan, para pebisnis UMKM tetap optimis terhadap ekspansi usaha mereka, yang tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang berada di angka 122,3. Meski demikian, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, Indeks Ekspektasi Bisnis mengalami penurunan, mengindikasikan bahwa ekspansi bisnis ke depan diperkirakan akan lebih moderat.

Di sisi lain, penurunan daya beli masyarakat dan persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan yang dihadapi UMKM. Hal ini tercermin dalam penurunan Indeks Sentimen Bisnis (ISB) UMKM yang berada pada angka 115,1, dengan penurunan signifikan pada komponen Indeks Situasi Sekarang (ISS) yang turun menjadi 94,1.

BACA JUGA:Masyarakat Batak Muba Deklarasikan Dukungan untuk Lucianty-Syaparuddin dalam Pilkada 2024

BACA JUGA:BRImo Berkomitmen Lindungi Data dan Dana Nasabah dari Ancaman Cybercrime

Selain itu, kepercayaan pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah dalam mendukung perekonomian juga menurun, terlihat dari Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) yang turun 4,6 poin menjadi 125,9. Pelaku UMKM memberikan penilaian tertinggi pada kemampuan pemerintah dalam menciptakan rasa aman dan menyediakan infrastruktur, namun merasa kurang puas dengan upaya pemerintah dalam menstabilkan harga barang dan jasa, yang berimbas pada kenaikan harga barang input dan berkurangnya keuntungan usaha.

Kategori :