Lapas Narkotika Muara Beliti Ubah Lahan Tidur Jadi Kebun Produktif, Warga Binaan Dibekali Keterampilan Bertani

Selasa 17 Dec 2024 - 20:37 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

KORANHARIANMUBA.COM- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti menunjukkan inovasi baru dalam membina warga binaan. Lewat program kemandirian berbasis pertanian, area brandgang yang sebelumnya kosong kini disulap menjadi lahan perkebunan produktif, khususnya untuk menanam kangkung.  

Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan keterampilan baru bagi warga binaan. Kegiatan ini dirancang agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan bekal keahlian yang bermanfaat.  

Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan arahan Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto, yang memprioritaskan pengembangan keterampilan dan pemberdayaan warga binaan.  

"Program ini bukan hanya pembinaan, tetapi juga langkah nyata mendukung ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden," kata Ronald.  

BACA JUGA:Fnatic Onic PH Sabet Gelar Juara M6 Mobile Legends, Kelra Raih MVP

BACA JUGA:PN Kayuagung Tangani Ratusan Perkara Pidana dan Perdata Sepanjang 2024

Kangkung dipilih sebagai komoditas utama karena mudah dirawat, cepat panen, dan bernilai ekonomi tinggi. Dengan pelatihan sederhana, warga binaan diajarkan cara membudidayakan kangkung, mulai dari menanam hingga mengelola hasil panen.  

Hasil panen dari perkebunan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga binaan, tetapi juga untuk Lapas dan negara.  

“Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi warga binaan. Mereka bisa mempraktikkan keterampilan ini setelah bebas,” tambah Ronald.  

Program ini menjadi bagian dari upaya mengubah stigma negatif terhadap warga binaan. Dengan pelatihan seperti ini, mereka tidak lagi dipandang sebagai beban masyarakat, tetapi sebagai individu yang mampu berkontribusi.  

“Melalui program ini, kami ingin menciptakan warga binaan yang produktif dan mandiri, sehingga mereka bisa membangun kehidupan baru setelah bebas,” kata Ronald.  

Keberhasilan program ini juga menjadi contoh bagi Lapas lain di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM mendorong perluasan program serupa untuk menciptakan dampak positif di berbagai wilayah.  

Dengan semangat kolaborasi, Lapas Narkotika Muara Beliti berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini. Ronald berharap, keterampilan yang diperoleh warga binaan bisa diterapkan di masyarakat, sekaligus mendukung perekonomian nasional.  

“Kami percaya langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten dapat memberikan perubahan besar. Program ini adalah bukti nyata bahwa warga binaan mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa,” tutup Ronald.  

Program ini bukan hanya soal pembinaan, tetapi juga tentang harapan, kemandirian, dan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional. Di balik jeruji, tumbuh semangat baru untuk masa depan yang lebih baik.(*)

Kategori :