Untuk mengantisipasi lonjakan arus pergerakan, diberlakukan pola operasi layanan pelabuhan dalam tiga kondisi:
1. Normal: Beroperasi 30 armada kapal.
2. Padat: Menambah armada menjadi 31 kapal
3. Sangat Padat: Menambah armada menjadi 33 kapal. Selain itu, langkah mitigasi juga telah disiapkan yang mencakup:
1. Pengalihan kendaraan truk golongan VII-IX ke BBJ Bojonegara. Pemanfaatan buffer area di Tuks Indah Kiat-Merak untuk roda empat.
2. Pengalihan kendaraan roda dua dan barang ke Pelabuhan Ciwandan. Sesuai dengan diskresi dari pihak kepolisian pada Sabtu 21 Desember 2024 reservasi tiket ferry untuk kendaraan golongan VIB, VII, VIII, dan IX reguler di Pelabuhan Merak telah ditutup di aplikasi Ferizy. Adapun pengalihannya:
1. Golongan VIB & VII: Ciwandan-Wika Beton (dapat dipesan di Ferizy).
2. Golongan VIII & IX: BBJ Bojonegara-BBJ Muara Pilu (pesan melalui Ferizy dengan asal pelabuhan Ciwandan dan tujuan Wika Beton).
BACA JUGA:Antisipasi Kepadatan Lalulintas, Ratusan Truk Dikandangkan
Shelvy menegaskan ASDP berkomitmen memastikan pelayanan prima selama Nataru dengan mengutamakan aspek keselamatan dan kenyamanan.
Langkah ini dilakukan melalui kerja sama intensif dengan pihak regulator seperti KSOP dan BPTD, serta pengoperasian armada kapal berukuran besar sesuai standar operasional.
“Kami terus memantau kondisi di lapangan dan memperbarui informasi kepada masyarakat. Kami juga mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi layanan,” ujar Shelvy lagi.
Dengan dukungan sistem reservasi tiket melalui Ferizy, ASDP memastikan perjalanan lebih nyaman tanpa antrean panjang. Bahkan, dalam kondisi force majeure seperti cuaca buruk, tiket dapat diperpanjang hingga 24 jam untuk kenyamanan penumpang. (*)