Jalan Terendam Satu Meter, Banjir Muara Enim Ganggu Kegiatan Sekolah

Jumat 10 Jan 2025 - 19:47 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

KORANHARIANMUBA.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Muara Enim sejak Rabu malam hingga Kamis siang menyebabkan banjir besar yang melanda wilayah dataran rendah. Dampaknya sangat signifikan, mengganggu aktivitas ribuan warga, termasuk siswa, guru, dan pegawai pemerintahan, karena banjir memutus akses jalan utama menuju sekolah, perkantoran, dan permukiman di Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim.  

Banjir mendadak terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, mengejutkan banyak pihak. Aktivitas pagi masih berjalan normal meskipun hujan turun sejak malam. Namun, air yang terus meluap hingga mencapai ketinggian satu meter membuat jalan utama tak dapat dilalui, menyebabkan banyak kendaraan terjebak.  

Kepala Sekolah SMKN 1 Muara Enim, Likwanyu SPd MM, mengungkapkan banjir ini mengganggu kegiatan belajar mengajar.  

"Mobil saya tidak bisa keluar dari sekolah karena air yang menggenangi jalan sangat tinggi. Jika dipaksakan, mobil bisa mati dan rusak. Kami memutuskan untuk tetap tinggal di sekolah bersama kendaraan guru dan siswa lainnya," ujarnya.  

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Terima LHP Kinerja Pengelolaan APBD 2023-2024 dari BPK RI

BACA JUGA:Keluarga Riska Minta Ekshumasi, Dugaan Pembunuhan Gantikan Narasi Gantung Diri

Menurut Likwanyu, situasi ini tidak terduga. Pada pagi hari, meskipun hujan deras turun semalaman, jalan masih aman dilalui. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, jalan utama sudah terendam air setinggi satu meter, memutus akses keluar-masuk kendaraan.  

Banjir ini juga merendam dua sekolah SLTA lainnya, satu kantor pemerintahan, dan ratusan rumah warga di sekitar lokasi. Kawasan tersebut praktis terisolasi karena akses utama terputus. Beberapa warga bahkan terpaksa menggunakan perahu untuk melintasi jalan yang tergenang air.  

Likwanyu berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mencegah banjir serupa terjadi di masa mendatang.  

"Kami berharap pemerintah daerah memprioritaskan peninggian badan jalan setidaknya satu meter. Selain itu, perlu dibuat jalan alternatif agar aktivitas warga tidak terganggu saat banjir melanda," katanya.  

Ia juga menyebutkan, jika banjir tidak surut hingga esok hari, proses belajar mengajar akan dilakukan secara daring demi keselamatan siswa dan guru.  

Banjir ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih waspada terhadap potensi banjir, terutama di wilayah dataran rendah seperti Muara Enim. Peningkatan infrastruktur, khususnya jalan utama dan sistem drainase, dinilai menjadi kebutuhan mendesak agar kejadian serupa tidak terus berulang dan mengganggu aktivitas masyarakat.  

Hingga Kamis sore, air belum menunjukkan tanda-tanda surut. Warga dan pihak terkait berharap kondisi ini segera tertangani untuk memulihkan aktivitas sehari-hari. (*)

Kategori :