Marc Marquez: Mimpi Sudah Tercapai, Kini Saatnya Menjajal Batas Kemampuan

Senin 13 Jan 2025 - 20:38 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

KORANHARIANMUBA.COM – Marc Marquez, pembalap legendaris yang kini membela tim Ducati Lenovo, mengaku telah mencapai puncak kariernya di MotoGP. Dengan delapan gelar juara dunia—enam di antaranya di kelas utama—Marquez menyatakan bahwa dirinya tidak lagi mengejar mimpi, melainkan mencari cara untuk terus menantang diri di lintasan balap.  

"Saya sudah mencapai apa yang saya inginkan," ungkap Marquez dalam wawancara eksklusif, Minggu 12 Januari 2025.

"Sekarang, tujuan saya adalah memperpanjang karier dan tetap kompetitif. Jika ada gelar tambahan, itu hanya bonus. Yang penting, saya sudah memenuhi ambisi utama saya." tambahnya.

Marquez sempat menghadapi masa-masa sulit bersama Honda, di mana ia bergulat dengan cedera parah dan performa motor yang tidak kompetitif. Setelah bertahun-tahun terpuruk, kepindahannya ke Gresini Racing musim lalu menjadi awal kebangkitan.  

BACA JUGA:El Clasico Final Berakhir Pahit untuk Madrid, Barcelona Menang Telak 5-2

BACA JUGA:Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat, Tuding Pramugari Bersikap Kasar

Bersama Gresini, The King of Crasher—julukan Marquez—mencatatkan tiga kemenangan grand prix, tujuh podium, dan menutup musim di peringkat ketiga klasemen MotoGP 2024. Kini, langkah besar diambil Marquez dengan bergabung ke Ducati Lenovo, tim pabrikan yang dikenal memiliki motor paling kompetitif di lintasan.  

“Musim lalu adalah pembuktian bahwa saya masih bisa bersaing di level tertinggi. Kini bersama Ducati, tantangannya lebih besar, tetapi saya suka itu,” ujar Marquez dengan penuh percaya diri.  

Di Ducati, Marquez tidak hanya menghadapi tekanan untuk menjadi juara, tetapi juga persaingan internal yang ketat. Rekan setimnya, Francesco "Pecco" Bagnaia, adalah salah satu pembalap tercepat di grid. Selain itu, Jorge Martin, juara bertahan MotoGP, dan mantan rekan Marquez di Honda, Enea Bastianini, menjadi pesaing yang tidak bisa diremehkan.  

Namun, Marquez dikenal sebagai pembalap yang selalu tampil maksimal di bawah tekanan. "Saya tahu berada di Ducati berarti menghadapi rekan setim yang sangat kuat. Tapi saya tidak pernah menghindar dari tantangan. Saya di sini untuk bersaing, bukan sekadar melengkapi grid," tegasnya.  

Di usia 31 tahun, Marquez telah mencatatkan namanya dalam sejarah MotoGP sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Namun, ia tidak puas hanya dengan masa lalu. Kepindahannya ke Ducati adalah bukti bahwa Marquez masih memiliki semangat untuk bertarung di lintasan.  

Musim ini, semua mata akan tertuju pada bagaimana Marquez beradaptasi dengan Ducati dan apakah ia mampu menambah gelar juara dunia kesembilan. Bagi penggemar MotoGP, perjalanan Marquez bukan hanya soal balapan, tetapi juga kisah inspiratif tentang keberanian, ketangguhan, dan keinginan untuk terus melampaui batas. (*)

Kategori :