Pasca insiden tragis tersebut, objek wisata Sungai Malus tersebut sempat ditutup untuk kepentingan penyelidikan.
Belakangan diketahui terbaliknya Jembatan Gantung Sungai Malus tersebut dipicu oleh putusnya salah satu tali seling di pangkal jembatan.
Hal itu diduga disebabkan ramainya pengunjung yang melebihi kapasitas hembatan itu sendiri.
Dimana kapasitas jembatan sendiri, hanya untuk dilalui sekitar 20 orang. Namun saat kejadian, ramainya pengunjung yang melintas di jembatan gantung tersebut sampai lebih dari 50 orang.
Saat Indiden tersebut terjadi, mengakibatkan puluhan orang terluka.
Namun yang dirawat di Rumah Sakit hanya 8 orang, termasuk salah satunya Surati.
Insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik pengelolah objek wisata, pemeintah setempat termasuk juga pengunjung objek wisata untuk lebih memperhatikan dan mempriorotaskan keselamatan saat berada di lokasi objek wisata.
Baik itu objek wisata yang dikelolah oleh pemerintah maupun yang dikelolah secara swadaya masyarakat, seperti di Objek Wisata Sungai Malus yang minim fasilitas keselamatan. (*)