
KORANHARIANMUBA.COM – Anak istri Maspar warga Desa Keban I Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini masih dirundung ketakutan.
Hal tersebut dikarenakan baru saja mengalami aksi perampokan, yang menguras habis uang ratusan juta dan 56 suku emas miliknya.
Kabar terbaru aksi perampokan yang menimpa warga Desa Keban 1 Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), yang terjadi pada Jumat 7 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB, kini terus dilakukan penyelidikan.
Polisi baru sudah melakukan proses identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP) rumah milik Maspar.
BACA JUGA:Manfaat Besar Madu dan Kurma Untuk Kesehatan, Salah Satunya Menjaga Kadar Gula
Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho SIK MH, melalui Kapolsek Sanga Desa IPTU Joharmen SH MH, kemarin Minggu 09 Februari 2025, dikonfirmasi KORANHARIANMUBA.COM, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan titik terang.
“Terus dilakukan penyelidikan, dan mohon doanya segera bisa diungkap, karena ini sudah meresahkan masyarakat,” ujarnya
Sebelumnya, aksi perampokan terjadi di Desa Keban I, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, pada Jumat pagi, 7 Februari 2024.
Sekitar pukul 09.00 WIB, sebuah komplotan perampok bersenjata api menggondol uang tunai senilai Rp 400 juta serta emas 50 suku dari rumah milik seorang Tauke Minyak, Maspar.
Perampok yang berjumlah sekitar 10 orang, mengendarai empat motor, memasuki rumah dengan modus berpura-pura sebagai pembeli di toko Maspar.
Setelah berhasil masuk, mereka mengancam istri dan anak Maspar dengan senjata api, kemudian membawa kabur uang serta perhiasan yang ada di dalam berangkas.
Maspar, yang saat kejadian sedang menghadiri acara sedekah ruwahan, mengungkapkan bahwa anaknya sangat terkejut dan ketakutan atas serangan mendadak tersebut.
Meski ada teriakan dan upaya warga untuk mendekat, para pelaku berhasil melarikan diri menggunakan kendaraan yang sudah dipersiapkan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun keluarga korban serta warga setempat mengalami trauma.