
KORANHARIANMUBA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Aprizal Hasyim, turun langsung meninjau kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 200 Palembang yang mengalami kerusakan cukup parah. Pondasi bangunan yang miring serta atap bocor menjadi perhatian utama dalam kunjungan tersebut.
Menurut Sekda Aprizal, Pemkot Palembang terus melakukan peninjauan ke lapangan sesuai arahan Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, guna memastikan sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan segera mendapatkan prioritas.
"Kami sudah melihat langsung kondisi sekolah ini. Ada dua gedung yang masih berbahan dasar kayu dengan pondasi miring, lantai rusak, dan atap yang bocor. Ini tentu mengkhawatirkan bagi keamanan siswa dan guru saat proses belajar mengajar," ujar Aprizal usai meninjau SDN 200.
Ia menegaskan, revitalisasi sekolah ini akan dikerjakan pada tahun 2025 ini juga, agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan lancar.
BACA JUGA:MotoGP Argentina 2025, Marquez Siap Mengulang Kejayaan, Bagnaia Berusaha Bangkit
BACA JUGA:Wagub Sumsel Cik Ujang Hadiri Peluncuran Desk Penanganan Karhutla dan PPMI-TPPO di Kemenko Polkam RI
BACA JUGA:Superchallenge Super Prix 2025 Ajang Adu Nyali di Sirkuit Malam, Total Hadiah Rp 1,6 Miliar
"Kami upayakan agar perbaikannya dilakukan tahun ini juga. Sekolah ini berada di perbatasan Palembang-Ogan Ilir, jadi tidak boleh tertinggal dalam pembangunan. Semua sekolah di Palembang harus mendapatkan perhatian yang sama," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan ulang terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Hal ini dilakukan untuk menentukan skala prioritas pembangunan berdasarkan tingkat kerusakan.
"Kami mendata ulang semua sekolah yang mengalami kerusakan, dan tentunya yang menjadi prioritas utama adalah sekolah dengan kondisi rusak berat yang dapat mengancam keamanan serta kelancaran kegiatan belajar mengajar," jelasnya.
Dengan langkah cepat dari Pemkot Palembang, diharapkan revitalisasi SDN 200 dapat segera terealisasi, sehingga para siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman tanpa khawatir dengan kondisi bangunan sekolah yang tidak layak.(*)