HARIANMUBA.BACAKORA.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengikuti syuting film berjudul ‘Dul Muluk dan Dul Malik’ di SMA Negeri Sumsel Palembang.
Melalui kesempatan ini, Fatoni mendukung karya film yang mengangkat budaya daerah, khususnya Sumatera Selatan, Jumat 12 Januari 2024.
Pada saat sela-sela syuting Fatoni mengatakan dirinya sudah terbiasa berakting.
Ini dikarenakan sejak duduk di bangku sekolah sudah mengikuti sanggar teater yang melatih kreatifitas pada seni akting.
BACA JUGA:Kodim 0401 Muba Gelar Penanaman 1.100 Pohon Secara Serentak
BACA JUGA:Sinergitas, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kunjungi Kejaksaan Negeri Lubuklinggau
"Jadi saya sudah terbiasa dengan dunia teater dan drama. Ini juga bentuk dukungan saya terhadap kesenian dan kebudayaan daerah Sumsel," kata Fatoni.
Fatoni mengatakan tujuan film ini adalah untuk mengenalkan kebudayaan Sumsel. Selain itu, dalam film ini juga mengandung keindahan budaya juga edukasi bagi masyarakat luas.
"Saya sangat mendukung jika anak-anak muda buat film yang seperti ini. Yang mengandung kebudayaan daerah, seperti menggunakan bahasa daerah di dalamnya. Karena, secara tidak langsung kita mengenalkan kebudayaan kita yang ada di Sumsel," ucap Fatoni.
"Banyak sekali yang bisa kita petik di dalam film ini. Nilai-nilai keindahan, sopan santun dan nilai etika terhadap guru yang sangat dalam," sambungnya.
Di film ini, Agus Fatoni berperan sebagai Gubernur Sumatera Selatan sedangkan peran Dul Muluk sendiri diperankan oleh Anwar Fuady dan Bagas Dul Malik diperankan oleh Bagas Ran. Fatoni mengatakan orang hebat tidak akan menjadi sukses jika tidak ada guru. Dia berpesan, untuk tidak melupakan jasa para guru yang telah berperan besar terhadap kesuksesan kita.
"Tidak ada orang hebat tanpa guru. Karena, para guru lah yang membuat seseorang menjadi besar. Jadi, jangan pernah kita melupakan jasa-jasa guru," ucapnya.
Senada dengan Fatoni, Anwar Fuady juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, guru adalah sosok penting dalam kesuksesan kita.
"Tidak ada yang namanya mantan guru. Guru akan tetap menjadi guru sampai kapanpun. Jangan pernah sekalipun kita melupakan jasa seorang guru," tegasnya.
Film ini bergenre horor komedi yang dikemas menggunakan kebudayaan Sumsel.