Jaringan tol ini menghubungkan Kota Palembang ke Provinsi Lampung yang menjadi pintu terakhir keluar dari Pulau Sumatera
Sehingga memungkinkan warga Muba untuk lebih cepat dan efisien dalam mengunjungi kerabat di berbagai kota di Jawa.
"Dengan adanya tol ini, perjalanan yang dulu memakan waktu berhari-hari kini bisa ditempuh dalam waktu yang lebih singkat," jelas Abi warga Muba lain.
Selain itu, manfaat lain dari kehadiran tol adalah penghematan biaya perjalanan.
Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, warga ekstransmigrasi Muba tidak hanya menghemat waktu tetapi juga biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan lainnya.
Ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga, karena mereka dapat lebih leluasa mengalokasikan dana untuk keperluan lain.
Selain aspek praktis dan ekonomi, kehadiran tol juga berdampak pada peningkatan frekuensi pertemuan antara warga ekstransmigrasi Muba dan kerabat di Jawa.
Mereka dapat lebih sering berkumpul dalam acara keluarga, merayakan momen penting bersama, serta menjaga tali silaturahmi yang erat.
Dampak sosial ini memiliki nilai yang sangat berarti dalam memperkuat hubungan antargenerasi dan antargenerasi antarwilayah.
Namun, tetap perlu diingat bahwa meskipun kehadiran tol memberikan banyak manfaat, penting juga untuk terus memperhatikan dampak lingkungan dan keberlanjutan dalam pembangunan infrastruktur.
Perencanaan yang matang dan pengelolaan yang baik perlu dijalankan agar manfaat jangka panjang dapat dinikmati tanpa merusak lingkungan dan sumber daya alam.
Secara keseluruhan, kehadiran jalan tol telah membawa perubahan positif bagi warga ekstransmigrasi Muba dalam memperkuat hubungan dengan kerabat di Jawa.
Dengan kemudahan aksesibilitas, penghematan biaya, dan peningkatan frekuensi pertemuan, tol telah membantu menjaga kebersamaan dan tali silaturahmi di tengah kesibukan dan dinamika kehidupan modern.(*)