KORANHARIANMUBA.COM,- Proyek pembangunan dua jembatan strategis di Sumatera Selatan (Sumsel), termasuk Jembatan P6 Lalan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), menjadi sasaran kritik tajam Komisi IV DPRD Sumsel.
Hingga akhir November 2025, pembangunan jembatan yang merupakan jalur vital distribusi dan mobilitas warga pesisir Lalan ini dinilai berjalan sangat lambat, bahkan baru memasuki tahap pemasangan tiang pancang.
Kekhawatiran ini disampaikan dalam rapat kerja Komisi IV bersama asosiasi pengusaha batu bara pada Jumat petang (21/11/2025), yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV H. Yansuri, SH.
Rapat Kecewa, Pengusaha Muba Absen Tanpa Alasan
Rapat yang seharusnya menjadi forum penting untuk memastikan komitmen pendanaan justru berakhir dengan kekecewaan. Sebagian besar perwakilan perusahaan batu bara, terutama yang beroperasi di Muba, serta asosiasi utama, tidak hadir tanpa memberikan alasan resmi. Hanya asosiasi dari Kabupaten Lahat yang turut hadir.
BACA JUGA:Bupati Muba HM Toha Tohet Kukuhkan Pengurus IKKA Periode 2025-2030
Ketua Komisi IV, H. Yansuri, menyesalkan sikap para pengusaha yang mangkir. Ia menegaskan bahwa para pengusaha memiliki kepentingan besar menggunakan jembatan tersebut untuk operasional mereka.
"Mereka punya iuran, punya organisasi, punya kepentingan besar menggunakan jembatan ini. Saat terjadi musibah mereka bisa tampil membantu, tapi saat pembangunan justru tidak muncul," ujar Yansuri dengan nada tegas. Ia juga memperingatkan bahwa jika ketidakhadiran ini berlanjut, DPRD tidak akan ragu membawa persoalan ini hingga ke tingkat kementerian.
Nada kritik yang lebih keras dilontarkan oleh anggota Komisi IV, Ir. H. MF Ridho, ST., MT. Ia menilai lambannya realisasi pembangunan sebagai bentuk tidak menghargai pemerintah daerah.
"Jangan prank Gubernur! Jangan seolah-olah siap, tetapi realisasi nol. Kalau tidak mau memenuhi komitmen, kami akan tutup operasional mereka. Tidak boleh lagi mengangkut hasil tambang lewat jembatan yang tidak mereka bantu bangun!" tegas Ridho.
BACA JUGA:Dugaan Pembunuhan Gegerkan Simpang KUD Trijaya Lais, Polisi Buru Pelaku
Pernyataan ini didukung anggota lainnya, Persi, SE., dan Imam Mustakim, ST., MT., yang menilai infrastruktur strategis tidak boleh terhambat karena berdampak langsung pada akses warga dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dinas PUPR Akui Kendala Pendanaan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Sumsel, Ir. M. Affandi, ST., M.Sc., mengakui upaya pemerintah daerah untuk menuntaskan pembangunan Jembatan P6 Lalan pada akhir 2025.
Namun, ia tidak menampik bahwa dukungan pendanaan hingga kini masih tersendat dan menjadi tantangan tersendiri dalam mengejar target.
Jembatan P6 Lalan memiliki peran vital sebagai jalur alternatif yang menghubungkan kawasan produksi dan permukiman. Kondisi pembangunan yang berjalan lambat ini dikhawatirkan dapat menghambat distribusi barang dan mengganggu roda ekonomi masyarakat Muba secara luas.
BACA JUGA:Kolaborasi Lintas Sektor di Muba: Sosialisasi Satgas Penertiban Kawasan Hutan Resmi Diluncurkan