HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pahala amal ibadah seorang muslim juga akan dilipatgandakan.
Salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan suci ini adalah shalat tarawih.
Imam Nawawi dalam kitab Majmu' Syarah al-Muhadzab menjelaskan bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah.
Dengan demikian, shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat ditekankan dan dianjurkan untuk dikerjakan.
BACA JUGA:Bruuk, Hindari Tabrakan, Truk Angkut Sembako Ini Timpa Rumah Warga
BACA JUGA:Sowan ke Pj Gubernur, Pj Bupati Apriyadi Laporkan Progress Pembangunan Jalan Tol di Muba
Bahkan, meninggalkan shalat tarawih tanpa alasan yang syar'i bisa dikatakan merugi karena melewatkan pahala yang besar
أما حكم المسألة ) فصلاة التراويح سنة بإجماع العلماء ، ومذهبنا أنها عشرون ركعة بعشر تسليمات وتجوز منفردا وجماعة ، وأيهما أفضل ؟ فيه وجهان مشهوران كما ذكر المصنف ، وحكاهما جماعة قولين ( الصحيح ) باتفاق الأصحاب أن الجماعة أفضل ، وهو المنصوص في البويطي ، وبه قال أكثر أصحابنا المتقدمين
Artinya: “Tentang hukum masalah ini: shalat Tarawih adalah sunnah menurut ijmak (kesepakatan) para ulama. Mazhab kami (Syafi'i) berpendapat bahwa shalat Tarawih terdiri dari dua puluh rakaat dengan sepuluh salam. Shalat Tarawih boleh dilakukan secara sendiri [munfarid] maupun berjamaah. Mana yang lebih baik, shalat Tarawih individu atau berjamaah? Terdapat dua pendapat terkenal tentang hal ini, sebagaimana disebutkan oleh penulis kitab dan diriwayatkan oleh sekelompok ulama sebagai dua pendapat. Pendapat yang sahih: Menurut kesepakatan para ulama Syafi'i, shalat Tarawih berjamaah lebih baik. Hal ini berdasarkan teks yang terdapat dalam kitab Al-Buwaiti dan diamini oleh mayoritas ulama Syafi'i terdahulu." (Imam Nawawi, Majmu' Syarah al-Muhadzab, [Beirut; Darul Kutub Ilmiyah, 1971], Jilid III, halaman 525].
Mengenai waktu pelaksanaan shalat Tarawih, dalam kitab Asnal Mathalib dijelaskan bahwa shalat Tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga sebelum waktu shalat Subuh.
BACA JUGA:Latihan Perdana Timnas Indonesia Jelang Lawan Vietnam
BACA JUGA:Ini Tekad Trifecta Bintang Sepak Bola Belanda yang Resmi Berkostum Garuda
Simak penjelasannya;
فَرْعٌ وَوَقْتُ الْوِتْرِ، وَالتَّرَاوِيحِ مِنْ بَعْدِ أَنْ يُصَلِّيَ الْعِشَاءَ) وَإِنْ جَمَعَهَا تَقْدِيمًا (إلَى الْفَجْرِ الثَّانِي) لِنَقْلِ الْخَلْفِ عَنْ السَّلَفِ وَرَوَى أَبُو دَاوُد وَغَيْرُهُ خَبَرَ: إنَّ اللَّهَ قَدْ أَمَدَّكُمْ بِصَلَاةٍ هِيَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ، وَهِيَ الْوِتْرُ فَجَعَلَهَا لَكُمْ مِنْ الْعِشَاءِ إلَى طُلُوعِ الْفَجْرِ قَالَ الْمَحَامِلِيُّ وَوَقْتُهُ الْمُخْتَارُ إلَى نِصْفِ اللَّيْلِ وَقَالَ الْقَاضِي أَبُو الطَّيِّبِ وَغَيْرُهُ إلَى نِصْفِهِ، أَوْ ثُلُثِهِ، وَالْأَقْرَبُ مِنْهُمَا أَنْ يُقَالَ إلَى بُعَيْدِ ذَلِكَ لِيُجَامِعَ وَقْتَ الْعِشَاءِ الْمُخْتَارَ مَعَ أَنَّ ذَلِكَ مُنَافٍ لِقَوْلِهِمْ يُسَنُّ جَعْلُهُ آخِرَ صَلَاةِ اللَّيْلِ
Artinya: “Cabang; shalat witir dan tarawih dilakukan setelah shalat Isya. Jika keduanya digabung dan dikerjakan di awal malam, maka waktunya adalah hingga fajar kedua. Hal ini berdasarkan riwayat dari para ulama terdahulu. Abu Dawud dan lainnya meriwayatkan hadits: ‘Sesungguhnya Allah telah memberikan kalian sebuah shalat yang lebih baik daripada unta merah, yaitu shalat witir. Dia menjadikannya untuk kalian dari waktu Isya hingga terbit fajar.’ Menurut Imam al-Mahalli, waktu terbaik untuk shalat witir adalah hingga tengah malam. Qadhi Abu Thayyib dan lainnya mengatakan waktunya hingga sepertiga malam, atau lebih dekat dengan sepertiga malam. Hal ini dimaksudkan agar waktu shalat witir berdekatan dengan waktu terbaik shalat Isya. Namun, pendapat ini bertentangan dengan pendapat yang mengatakan bahwa disunnahkan untuk mengerjakan shalat witir sebagai penutup shalat malam.” (Syekh Zakariya al-Anshari, Asnal Mathalib, [Beirut; Darul Kitab al-Islami, tt], Jilid I, halaman 203)