HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Kecamatan Sungai Lilin merupakan kecamatan yang cukup luas dan besar, salah satu Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin.
Wilayah nya dibelah oleh jalur lintas timur (Jalintim) Palembang Jambi yang merupakan akses utama lintas sumatera.
Jika kita lihat dari letak geografis Sungai Lilin berbatasan dengan Kecamatan Tungkal Jaya, Kecamatan, Keluang, Babat Supat dan Tungkal Ilir.
Namun pada saat Zaman Marga dulu, untuk sebelah barat merupakan Marga Dawas, sebelah timur adalah Marga Tenggulang (Tungkal Ilir).
Kemudian daerah sebelah selatan lebih banyak dijumpai Marga Letang yang kemudian menjadi Marga Supat. Sementara daerah sebelah utara adalah Marga Tungkal Ulu.
Sripajen Yusuf, salah satu tokoh masyarakat Sungai Lilinnl menjelaskan, Nama Sungai Lilin di ambil dari sebuah sungai kecil yang merupakan Anak Sungai Dawas.
"Lokasinya sebelah barat pusat kota sekarang atau lebih kurang berjarak 2 Kilometer dari Jembatan utama Jalan Raya Lintas Timur Sumatera, arah ke hulu," jelasnya.
Sripajen mengungkapkan, Jika dijabarkan Sungai Lilin itu merupakan nama Sungai, sementara Lilin nya sendiri sarang repo atau sarang lebah.
"Sungai ini panjangnya lebih kurang 5 sampai 6 km dari muaranya, di hulu sungai inilah berkembang biak lebah (madu repo)," jelasnya.
Lebah ini sangat berguna bagi org dahulu bukan sekedar madunya seperti sekarang ini akan tetapi malamnya pun dalam bahada sekarang sarangnya di gunakan untuk di buat lampu.
"Sarang lebah ini ketika hari malam tiba di bakar jadilah ia penerang di sebut Lilin, sehingga dengan seringnya orang-orang dahulu mengambil madu untuk di konsumsi pengganti gula yg di makan dengan ubi kayu dan makanan lainnya mereka juga mengambil lilin (malam repo) untuk penerang maka jadilah sebuah nama yaitu Sungai Lilin," jelasnya.
Wilayah Sungai Lilin terus berkembang seperti sekarang ini, dimana kampung tertuanya adalah dusun Kebun Kelapa di daerah pasar Sungai Lilini.
Dusun keduanya adalah Teluk Kemang yang mana diantara dusun 1 dan 2 dipisahkan oleh sebuah sungai yang di beri nama Sungai Punggur.
Jauh sebelum Indonesia merdeka, menurut Sripajen Sungai Lilin hanyalah rimba belantara, hutan besar dan rawa - rawa belanti atau tanah yang digenangi oleh air.
Namun karena proses alam pasang dan surutnya air laut maka seketika itu juga dapat kering kerontang atau berupa tanah yang labil berlumpur.