"Banjir kemaren paling besak, sampai ke atap rumah. Paling dalam itu 7-8 meter, banyak rumah yang roboh terseret arus," bebernya.
Pihaknya mengaku, banjir luapan itu terjadi akibat dampak banyak tanaman sawit yang ditanam warga di tepi aliran sungai sehingga saat terjadi luapan, arus sungai menjadi sangat deras.
"Wajar baelah banjir besak, bukit banyak gundul disepanjang sungai banyak warga nanam sawit. Jadi air yang turun ke sungai deras idak ado sangkutan lagi," timpalnya.
Asisten I Pemda Muratara, H Alfirmansyah Karim meminta warga di Muratara tetap waspada karena potensi banjir diprediksi akan terua berlangsung hingga akhir bulan april.
"Kita minta tetap waspada, dan siaga untuk warga di hilir sungai ingat jangan lengah karena air banjir di ulu sudah mulai ke hilir sungai," imbaunya. (*)