SANGA DESA - Harga kedelai secara nasional pada pertengahan November 2023 mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, hal ini kemudian berdampak langsung terhadap harga produk - produk olahan kedelai seperti Tahu dan Tempe yang dijual di pasaran.
Pantauan wartawan koran ini kemarin (22/11), harga Tahu dan Tempe saat ini namun masih belum mengalami perubahan. Akan tetapi untuk menyiasati naiknya harga bahan baku tersebut para produsen terpaksa sedikit mengurangi ukuran tahu atau tempe.
Hal ini seperti yang diungkapkan para pedagang di Pasar Kalangan Ngulak Kecamatan Sanga Desa, di tingkat pedagang saat ini harga tahu dan tempe masih dijual pada rentang harga Rp 1 ribu hingga Rp 5 Ribu per buah.
“Memang saat ini harga kedelai mencapai Rp 9.200 perkilogram naik sedikit dibandingkan harga pada bulan lalu yang hanya berada pada angka Rp 7.800 perkilogram. Tapi, kami para produsen masih tetap menjual harga tahu dan tempe dengan harga normal, walaupun ukurannya sedikit mengecil. Hal ini untuk mengantisipasi berkurangnya jumlah pembeli yang ada,” ujar Komar (39) pedagang sekaligus produsen tempe.
BACA JUGA:Lulus Akreditasi Penyelenggara Uji Kompetensi Jabatan Fungsional
Ia menjelaskan untuk saat ini tahu putih ukuran kecil tetap dijual Rp 500 per buah, ukuran sedang dijual dengan harga Rp 700 perbuah, dan ukuran besar tetap berada di harga Rp 1 ribu perbuah.
“Baik tahu maupun tempe itu masih tetap berada di harga yang lama, tergantung ukurannya. Kalau tempe daun ukuran sedang itu Rp 5 ribu per dua buah, dan tempe daun yang berukuran besar itu satunya Rp 5 ribu , sedangkan tempe kemasan plastik itu per buah Rp 3 ribu,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengaku dengan kenaikan bahan baku dan penjualan tetap dengan harga normal membuat keuntungan yang ia peroleh menjadi semakin menipis.
“Ya, mau bagaimana lagi, daripada kita kehilangan pembeli lebih baik memilih dapat keuntungan sedikit. Karena para pembeli biasanya akan mencari produsen yang menawarkan harga paling murah, apalagi pembeli yang sifatnya akan dijual lagi seperti para pedagang sayur keliling,” tuturnya. (ren)