“Dari data yang ada tercatat pasien yang kena DBD ini ada sebanyak 327 laki-laki dan 339 perempuan di Kota Palembang,” paparnya.
Selain itu, Yudhi juga mengungkapkan jika DBD tahun 2024 sudah memakan 5 korban jiwa.
Kelima korban tersebut terdiri dari 4 orang perempuan dan satu orang laki-laki.
“Kasus DBD tahun 2024 ini juga sudah menimbulkan 5 korban jiwa.
Jadi walaupun kasus ini menurun, warga masyarakat Kota Palembang harus waspada dan tidak boleh menganggap enteng,” ujarnya.
Dia menjelaskan jika warga masyarakat Kota Palembang harus bisa mewaspadai penularan kasus DBD.
Adapun ciri-ciri seseorang yang terkena DBD adalah demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, nyeri seluruh badan dan sakit kepala atau pusing, kemudian muncul bintik-bintik merah di badan.
“Jika sudah terkena gejala seperti itu, harap segera pergi ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan pertama,” tegasnya.
Untuk melakukan mencegah terjadinya DBD, pihaknya pun terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Kota Palembang.
Di antaranya dengan menganjurkan untuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, melakukan daur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
“Kita imbau kepada masyarakat untuk bisa mencegah DBD dengan cara-cara seperti itu,” pungkasnya. (*)