Gajah Sering Berkonflik dengan Manusia, Ternyata Ini Penyebabnya Setelah Dilakukan Pengkajian oleh Tim Puskass

Sabtu 11 May 2024 - 18:54 WIB
Reporter : Boim
Editor : Imran

HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Konflik antara gajah dan manusia yang kerap terjadi di Kabupaten OKI, mendorong Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass) untuk mempelajarinya.

Puskass turun langsung ke daerah Air Sugihan, OKI, guna mengkaji akar konflik antara gajah dan manusia di daerah tersebut.

Selama 3 hari, yakni mulai 8 hingga 10 Mei 2024, Tim Puskass turun langsung ke daerah dimaksud.

Tim Puskass terdiri dari Dedi Irwanto, Vebri Al-Lintani, Ali Goik, Kemas Panji, Dudy Oskandar dan Mang Dayat.

BACA JUGA:4 Jam Tim Pemadam Jinakan Api di PS Mall yang Terrbakar

BACA JUGA:Cegah Berbagai Penyakit, Petugas Lapas Sekayu Lakukan Kontrol Kesehatan ke Seluruh Blok Hunian

Pada hari pertama, Rabu 8 Mei 2024, Tim Puskass turun ke lima desa yang warganya sering berkonflik dengan gajah.

Kelima desa itu yakni Desa Bukit Batu, Simpang Heran, Banyu Biru, Srijaya Baru dan Jadi Mulya.

Di Desa Bukit Batu, Tim Puskass melakukan wawancara dengan warga lokal.

Tim Puskass berusaha mengindentikasi keberadaan gajah, terutama akar konflik antara manusia dan gajah di sana. 

BACA JUGA:Sosialisasikan Desk Pilkada Serentak Se-Sumsel

BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Lepas 270 JCH, Ini Pesan Disampaikan ke JCH

Salah satu Tim Puskass, Ali Giok mengatakan, bahwa akar konflik antara gajah dan manusia di daerah ini karena habitat hewan tersebut diusik oleh manusia.

“Sebetulnya gajah punya jelajah edar yang bersifat siklus. 

Dari wawancara masyarakat, diketahui jika wilayah edar gajah tak sengaja diganggu.

Kategori :