"Disinilah peran pengelola media sosial dalam menyajikan berita harus dengan fakta dan sumber yang jelas. Berhadapan dengan pembaca online berbeda dengan pembaca offline seperti surat kabar atau majalah. Media online seperti medsos dapat berinteraksi dengan banyak orang. Dengan tidak bertatap muka langsung, netizen akan dengan bebas berkomentar tanpa memikirkan etika ber media sosial," katanya.
BACA JUGA:Aktifkan Kembali Forum CSR
Saat ini adalah bagaimana kita sebagai insan pengelola informasi dan komunikasi yang disebarkan melalui media sosial baik Instagram, facebook dan Chating Room Whats App dll dapat berperan dalam memerangi berita-berita negatif tersebut, salah satunya dengan cara meningkatkan profesionalitas admin media sosial.
Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Selatan mempunyai tujuan yang baik selain untuk ber silaturahmi antar sesama admin, juga sebagai ajang untuk berbagi pengalaman, menambah ilmu, dengan sesama admin media sosial OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan agar mempunyai satu visi antara lain mendukung pembangunan di Sumatera Selatan.
"Melalui literasi Digital ini, peserta dapat lebih memahami kiat membuat pemberitaan, cara mengambil foto agar media sosial dapat eksis ditengah maraknya media-media sosial yang terus bermunculan," katanya.
Media Sosial harus selalu menjaga marwahnya agar masyarakat tetap percaya dan dapat mengandalkan setiap informasi dari berita yang disampaikan.
Ada banyak informasi positif yang dapat disampaikan ke masayarakat seperti kegiatan pembangunan Sumatera Selatan yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Temukan Anak Dilaporkan Hilang
"Saya berharap kegiatan ini akan menghasilkan output yang baik bagi para OPD untuk menghasilkan konten yang edukatif dan informatif terutama tentang berbagai pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel melalui OPD masing-masing. Hal inu perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran berita hoax," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sumsel, Rika Efianti, SE., MM., melaporkan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan konten kreator yang dapat membangun komunikasi aktif, kreatif, update yang dapat, bersaing secara global, memiliki kreatifitas, mengetahui batasan dan aturan.
"Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memahami dan menguasai keterampilan dasar pembuatan konten. Mengerti cara berbicara, merekam, menggunggah (upload), mengetahui teknik pembuatan berita agar informasi Pemprov Sumsel tersampaikan dengan baik,"ungkapnya.
Selain itu, Ia memberikan pemahaman kepada peserta agar mengetahui etika penulisan agar tidak bersinggungan dengan hukum. Meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal cara membuat sebuah produk teknologi yang tepat guna.
"Kegiatan inj juga untuk mempersiapkan SDM yang siap menghadapi permasalahan di ada dan dijadikan sebagai peluang. Serta memberikan pengetahuan kepada peserta menjadi motor penggerak perekonomian dengan menciptakan lapangan-lapanganlapangan yang kerja baru," jelasnya.
Ia berharap kegiatan kegiatan ini akan menciptakan Branding Provinsi Sumatera Selatan yang baik di mata masyarakat karena untuk menyampaikan informasi akurat, terpercaya dan up to date.
Pemprov Sumsel melalui Diskominfo mempunyai peran penting dalam membentuk penyebaran informasi yang bermutu ditengah kemajuan digitalisasi. Dinas Kominfo tidak dapat bekerja sendiri, untuk itulah pada kesempatan ini kami mengajak seluruh OPD dan penggiat medsos menciptakan branding Provinsi Sumatera Selatan yang baik di mata masyarakat dan menyampaikan informasi secara akurat, terpercaya dan up to date.
Kegiatan ini diikuti oleh penggiat medsos OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.(*)