HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Jeruk Gerga Lebong mungkin masih asing terdengar di telinga sebagian besar masyarakat.
Akan tetapi kualitas rasanya yang sangat manis ditambah ukuran buah yang hampir dua kali lipat jeruk biasa membuat buah jeruk asal daerah Lebong Provinsi Bengkulu ini cukup diminati masyarakat Kecamatan Sanga Desa.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat penjualan jeruk Gerga Lebong ini di wilayah Sanga Desa. Ali (30) penjual jeruk Gerga Lebong warga desa Kemang mengatakan, dalam 3 hari dirinya bisa menjual hingga 400 Kg jeruk.
"Kemarin dalam 3 hari berjualan saja itu habis sekitar 400 Kg. Rata-rata untuk 1 ton jeruk itu biasanya habis dalam kurun waktu kurang dari satu minggu hingga sepuluh hari," ungkapnya saat dibincangi kemarin, 7 Agustus 2024.
BACA JUGA:Pemkab OKI Peduli Veteran, Yatim dan Lansia
BACA JUGA:Pemkab Muba Matangkan Persiapan Sambut HUT RI Ke-79
Dari segi harga menurutnya jeruk yang juga dikenal sebagai jeruk mandarin ini, memiliki harga yang sama saja dengan jeruk biasa.
"Harganya sama saja dengan jeruk biasa yakni Rp 20 ribu perkilogram. Hanya saja ukurannya yang jumbo yang membedakan dengan jeruk biasa. Jeruk gerga ini satu kilo nya itu hanya berisi 2-3 buah jeruk saja," ujarnya.
Ketika disinggung mengenai keuntungan yang ia peroleh dari berjualan jeruk secara berkeliling dari desa ke desa ia menuturkan bahwa dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp 3,5 Juta per ton jeruk yang ia jual.
"Bicara keuntungan itu tergantung dari segi penjualan, kalau banyak laku ya untung besar. Dari yang sudah-sudah dalam satu ton itu bisa untung bersih sekitar Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta. Keunggulan berjualan jeruk gerga lebong ini adalah ia tidak cepat busuk, jeruk ini tahan hingga satu bulan, serta makin lama disimpan rasanya juga makin manis," tuturnya. (*)