"Pemadaman di Desa Menang Raya ini dilakukan oleh personel gabungan. Dengan terbakar tujuan api bisa dikuasai dan dipadamkan sehingga tidak menjalar ke lokasi lainnya," beber Nova.
BACA JUGA:Heboh, Ditemukan Seorang Perempuan Tidak Bernyawa Dalam Kontrakan, Dugaan Sakit
BACA JUGA:Waduh, Muncul Video Tidak Baik Durasi 14 Detik Mirip Azizah Salsha
Ditambahkan Nova, untuk lokasi karhutla yang terjadi ini merupakan jenis tanah gambut dan memang rawan terbakar di musim kemarau. Apabila sudah ada api akan menjalar sehingga meluas.
"Pemadaman oleh personel untuk sumber air yaitu kanal-kanal, dan dalam pemadaman sering terkendala," katanya.
Sambungnya, dalam hal pemadaman karhutla sering terkendala. Baik sumber air ataupun menuju lokasi karhutla atau medan menuju kepala api nya. Yaitu jarak yang bervariatif.
Terutama lahan gambut yang sulit dipadamkan dan lokasi atau kawasan yang jauh dari akses.
"Hari ini petugas gabungan masih berusaha melakukan pemadaman. Semoga api padam dan tidak meluas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yaitu di Desa Tanjung Sari 2, Kecamatan Lempuing Jaya.
Karhutla yang terjadi ini adalah merupakan kebun milik masyarakat. Sehingga mengancam kebun karet produktif milik masyarakat lainnya.
Atas karhutla itu, personel gabungan yang terdiri dari Polres OKI, TNI, BKO Polda Sumsel, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), pihak perusahaan dan masyarakat setempat, bersama-sama berjibaku melakukan pemadaman.
Peristiwa karhutla itu terjadi di Minggu, 12 Agustus 2024, sekira pukul 12.00 WIB hingga malam hari. Dikarenakan angin berhembus kencang sehingga api menjalar dan semakin membesar. (*)