SANGA DESA, HARIANMUBA.BACAKORAN.CO – Kondisi air sungai yang mulai surut membuat stok ikan sungai seperti Ikan Gabus dan Ikan Baung mulai kembali tersedia di pasaran. Hal ini tentu saja disambut baik oleh masyarakat dengan membeli ikan hasil tangkapan sungai tersebut dari para pedagang yang ada.
Permintaan ikan sungai pun terus meningkat, hal ini seperti yang diungkapkan oleh para pedagang keliling di Kelurahan Ngulak 1, Kamis 29 Agustus 2024.
“Dalam tiga hari ini pesanan ikan sungai seperti Ikan Gabus, atau Ikan Baung yang masuk ke saya itu mencapai 50 Kg, dan mayoritas yang pesanan adalah masyarakat yang memang sudah rindu untuk menikmati rasa dari ikan sungai. Maklum saja, sudah hampir hampir satu bulan ini stok ikan sungai kosong dipasaran,” ungkap Ali (40) salahsatu penjual ikan sungai di Kelurahan Ngulak I.
Menurutnya walaupun permintaan dari masyarakat cenderung meningkat namun hal tersebut belum mempengaruhi harga jual ikan sungai yang ada.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dukung Penuh Lomba Jurnalistik Demi Ciptakan Jurnalis Muda
BACA JUGA:Sebanyak 83.430 Berkas Arsip Kemenkumham Sumsel Dimusnahkan
“Untuk harga jual sendiri belum ada perubahan misalnya saja untuk ikan gabus ukuran besar itu dijual dengan harga Rp 25 ribu perkilogram, sedangkan ikan gabus ukuran kecil hingga sedang itu tetap berada di angka Rp 20 ribu perkilogram. Kalau harga ikan baung saat ini yang ukuran sedang itu dijual dengan harga Rp 30 ribu, untuk yang berukuran besar itu Rp 40 ribu perkilogramnya. Untuk ikan sungai lain seperti ikan lais, ikan tapa, dan ikan sangarat itu masih berada di harga Rp 30 ribu perkilogram,” terangnya.
Sementara itu, untuk menanggulangi naiknya permintaan ikan sungai saat ini, para pengemin sungai yang saat ini tengah panen memilih untuk mengurangi terlebih dahulu jumlah tangkapan mereka yang akan diolah menjadi ikan salai maupun ikan asin.
“Karena saat ini yang beli ikan sedang banyak, jadi ikan hasil tangkapan saya lebih banyak langsung disalurkan ke pasar. Untuk produksi ikan salai maupun ikan asin sendiri masih tetap berjalan hanya saja porsinya sedikit dikurangi,” ujar Peri (37) salahsatu pengelola sungai di Desa Terusan Kecamatan Sanga Desa. (*)