HARIANMUBA.BACAKORAN.CO - Musim MotoGP 2024 memasuki fase krusial dengan hanya tujuh seri tersisa, termasuk MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Perebutan gelar juara dunia tahun ini masih sangat terbuka, dengan tiga pembalap utama, Jorge Martin, Francesco 'Pecco' Bagnaia, dan Marc Marquez, saling bersaing ketat di klasemen sementara.
Saat ini, Jorge Martin dari tim Prima Pramac Racing memimpin klasemen dengan 312 poin. Namun, performanya di MotoGP San Marino pekan lalu memunculkan keraguan akan mental juaranya.
Martin melakukan blunder besar yang membuatnya gagal mempertahankan performa puncak. Pengamat MotoGP mempertanyakan apakah Martin memiliki ketenangan dan mental yang cukup kuat untuk mengamankan gelar di tengah tekanan tinggi.
BACA JUGA:Brutal di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jepang Jadi Ancaman Serius bagi Indonesia di Grup C
BACA JUGA:Instruksikan Banteng Balik Kandang, Menangkan Paslon Hj Lucianty – H Syaparuddin di Pilkada 2024
Di peringkat kedua, sang juara bertahan Francesco 'Pecco' Bagnaia berada hanya terpaut tujuh poin dari Martin dengan total 305 poin.
Meski memiliki mental juara yang kuat, cedera yang dialaminya menjadi faktor penghambat. Bagnaia yang memimpin race San Marino harus menyerahkan posisi teratas kepada Marc Marquez karena kondisi fisiknya yang belum pulih sempurna.
Marc Marquez, pembalap dari tim Gresini Racing MotoGP, menjadi sosok yang tak boleh diremehkan. Setelah memenangkan tiga balapan dalam dua seri terakhir, yakni sprint dan race di Aragon serta race San Marino, Marquez kembali menunjukkan keahliannya dalam situasi yang sulit.
Saat hujan di San Marino, Marquez memanfaatkan situasi dengan matang, menunjukkan bahwa dirinya masih pembalap terkuat di grid, meski menggunakan motor GP23.
Tiga dari tujuh seri tersisa, yakni di Jepang, Australia, dan Valencia, adalah trek favorit Marc Marquez, yang membuka peluang baginya untuk merangsek ke puncak klasemen.
Pengamat MotoGP Oscar Haro bahkan menyebut Marquez sudah kembali dalam performa terbaiknya, dengan senyum yang sama seperti saat masa jayanya bersama Honda.
Mulai dari pekan depan, balapan MotoGP akan berjalan intens dengan tiga balapan beruntun: MotoGP Emilia Romagna, MotoGP Indonesia, dan MotoGP Jepang. Ketiga balapan ini bisa menjadi penentu siapa yang akan memimpin klasemen menuju akhir musim.
Menurut Haro, meskipun dalam situasi normal Pecco Bagnaia tak terkalahkan, Marquez bisa menjadi ancaman besar, terutama di trek-trek yang memerlukan strategi matang dan keberanian mengambil risiko. "Jika cuaca atau situasi tidak biasa terjadi, seperti hujan, Marc akan mengambil kesempatan itu," ujar Haro.
BACA JUGA:Ini Nih Kabar Terbaru Mengenai Kasus Pencemaran Nama Baik Aaliyah Massaid