Puyang Orang Sekayu, Legenda Leluhur yang Menyatu dengan Tanah Musi Banyuasin

Sabtu 21 Sep 2024 - 20:30 WIB
Reporter : Reno
Editor : Yudistira

Nama Rio Kaos adalah sebuah nama gelar yang di berikan kepada Puyang Rio Kelana,

karena semasa hidupnya beliau adalah orang yang merantau. 

Selain memiliki nama 

gelar Rio Kaos beliau juga memiliki nama gelar lainnya, seperti, Puyang Juru Tulis, 

Puyang Malaka dan Bujang Melayu.

Puyang Rio Kelana bin Rio Adnan bin Tunsaka bin Tan Sulan bin Tsung Lim keturunan Melayu campuran Thionghoa, beliau di lahirkan tepatnya di Perak Malaka pada tahun 1741. 

Alkisah pada ketika masa remajanya Puyang Rio Kelana ikut sebuah kapal dagang dari negeri Malaka dan kapal tersebut berlabuh di Soak atau Sekayu Lama dan mentap hinggah akhir hidupnya pada tahun 1842 dan di makamkan di Sekayu 3 atau Balai Agung depan Penjara Lama.

BACA JUGA:Palembang Indah Mall: Destinasi Belanja dan Hiburan Terbaik di Kota Palembang

BACA JUGA:Healing Akhir Pekan dengan Memancing di Spot-spot Gacor Musi Banyuasin

5. Puyang Limau Purut

Puyang Limau Purut atau Puyang Mahadat bin Mastajab bin Nuzullah bin Mutholib 

bin Hizam bin Sawir bin Kitri bin Samaun bin Huzon bin Hubbas, berarti silsilah keturunannya dengan garis keturunan ke enam yaitu Sawir bin Kitri dengan puyang Depati Sahmad.

Puyang LimauPurut lahir pada tahun 1772 di desa Kiyare dan beliau wafatnya pada tahun 1868 M dan dimakamkan tepatna diseberang Kelurahan Kayuara 

Sekayu. 

Puyang Limau Purut adalah orang yang memberi nama Desa Kiyare/Kayuara, asal desa dulunya diseberang Kayuara yang sekarang, dan diarah 

hilirnya ada istilah Kampung Silam.

Kategori :