KORANHARIANMUBA.COM – Selama dua hari terakhir, wilayah Kecamatan Sanga Desa diselimuti kabut embun cukup tebal akibat curah hujan yang tinggi. Fenomena ini terjadi pagi hari, membuat jarak pandang pengendara di daerah tersebut sedikit berkurang.
Kabut embun yang muncul merupakan hasil dari tingginya kelembapan di udara setelah hujan deras mengguyur wilayah Sanga Desa selama beberapa hari. Hal ini menyebabkan uap air di udara berubah menjadi kabut yang cukup tebal di pagi hari.
"Saya merasa jarak pandang cukup berkurang saat berkendara pagi hari. Kami harus lebih hati-hati, terutama saat melintas di Jalinteng," ungkap Kadir salah satu warga Ngulak, Kamis 3 Oktober 2024.
Selain mengurangi jarak pandang, kondisi udara yang lembap karena kabut, membuat suhu udara jadi cukup dingin.
BACA JUGA:Kiper Timnas Maarten Paes Ungkap Rahasia Gagalkan Penalti Bintang Arab Saudi
BACA JUGA:Megawati Hangestri Sumbang 15 Poin, Red Sparks Raih Kemenangan Kedua di KOVO Cup 2024
"Kalau soal udara, jelas lebih dingin dibanding biasa. Berangkat ke kebun terpaksa harus pakai pakaian tebal dan jaket," tambahnya.
Sementara itu Yani (44) warga Desa Terusan membenarkan fenomena cuaca berkabut di wilayah Sanga Desa selama dua hari ini.
"Ya, sudah dua hari ini berkabut. Tapi yang paling tebal itu hari kemarin. Hari ini kabutnya sedikit lebih tipis, " tuturnya.(ren)