"Kita rutinkan kegiatan jemput bola kepada anak-anak ini dengan membawa buku dua kali seminggu setiap Kamis dan Minggu," beber Ratmi.
Dimana mereka tetap berkumpul dengan teman-temannya. Pada kegiatan jemput bola ini ada 3 petugas perpustakaan Desa yang dilibatkan.
BACA JUGA:Ini Pernyataan Paula Verhoeven Soal Masalah dengan Baim Wong
BACA JUGA:Paslon Luci-Syapar, Dorong 54 Ribu Hektar Peremajaan Kebun Sawit Milik Warga Muba
Sambungnya, meskipun petugas jemput bola ke anak-anak Desa di dusun-dusun, tetapi untuk perpustakaan Desa tetap buka seperti biasa.
Untuk diketahui, di awal September 2024 lalu, sebanyak 1.000 unit berbagai macam jenis buku diterima oleh Perpustakaan Pekka Sehati yang berada di Desa Awal Terusan, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Ketua Perpustakaan Pekka Sehati Desa Awal Terusan, Ratmi menjelaskan, pihaknya sangat senang adanya bantuan buku dengan berbagai jenis dari Perpustakaan Nasional. Sehingga sangat berharap kedepannya menumbuhkan minat baca kembali oleh masyarakat Desa khususnya anak-anak generasi penurus.
"Sekarang ini minat baca turun karena adanya gadget atau handphone terutama anak-anak. Kini diharapkan menjadi tumbuh kembali minta baca dan juga orang dewasa mau membaca buku," ujarnya.
Dia menjelaskan, terkait bantuan buku ini dengan jumlah yang banyak memang mengajukan kepada Perpustakaan Nasional secara online. Dimana memang telah direkomendasikan oleh Perpustakaan Kabupaten OKI.
"Alhamdulillah, setelah kita menunggu akhirnya menerima bantuan buku. Selain buku kita juga menerima bantuan rak-rak nya juga. Jadi lengkap," terangnya.
Lanjut Ratmi, adapun dari 1.000 unit bantuan buku yang diberikan terdiri dari buka anak-anak, ilmu pengetahuan umum, buku memasak serta jenis buku lainnya. Semuanya lengkap.
Sambung dia, untuk Perpustakaan yang ada di Desa Awal Terusan dibina oleh pemberdayaan perempuan kepala keluarga (Pekka) dan lokasinya juga di center Pekka.
Dimana lokasi Perpustakaan Desa ini sekaligus sekretariat atau centernya Pekka sehingga banyak kegiatan dilaksanakan maka buku-buku di perpustakaan dimanfaatkan oleh para ibu-ibu saat pertemuan atau kegiatan lainnya.
"Selain kegiatan Pekka sering dilaksanakan di lokasi, juga lokasi Perpustakaan Desa memang dijadikan tempat bermain dan berkumpul nya anak-anak Desa," jelasnya.
Menurut Ratmi, jadi dengan adanya buku-buku di perpustakaan Desa ini jadi bukan hanya untuk anak-anak saja tetapi juga orang dewasa yaitu ibu-ibu.
Para ibu-ibu memanfaatkan membaca buku resep makanan ataupun buku ilmu pengetahuan. Jadi dengan begitu menambah pengetahuan.