DPRD Palembang Sidak Gudang Daviena Skincare

Komisi IV DPRD Palembang bersama tim melakukan inspeksi mendadak (foto ist)--

KORANHARIANMUBA.COM, - Ketua Komisi IV DPRD Kota  Palembang, Budi Mulya SH MH, bersama tim melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Daviena Skincare, Rabu 20 November 2024.  Oleh-oleh khas Palembang 

Sidak ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat terkait produk Daviena yang sempat viral karena dianggap bermasalah.

"Kami turun langsung untuk memastikan apakah informasi yang beredar itu benar atau tidak. Kami ingin kebenaran terungkap demi perlindungan konsumen," ujar Budi Mulya usai sidak.

Budi mengungkapkan bahwa produk yang sebelumnya menjadi kontroversi kini telah ditarik dari peredaran. 

BACA JUGA:Camat Pemulutan Selatan dan Kasi PMD Terancam Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Desa

BACA JUGA:Bawa Sabu 95,27 Gram senilai Rp60 juta, Kokoh Kurniadi Divonis 9 Tahun Penjara

Pihak Daviena juga diklaim telah mengganti kerugian konsumen dan meningkatkan kontrol kualitas produk di bawah pengawasan dokter Wahyudi. 

"Kami berharap ke depan, Daviena bisa menjadi produk lokal yang membanggakan Kota Palembang," tambahnya. Oleh-oleh khas Palembang

Owner Daviena Skincare, Dadang Mudung, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah serius untuk menangani masalah ini. 

"Produk bermasalah sudah kami cabut dari peredaran. Kami juga membentuk tim quality control baru agar ke depannya tidak ada lagi keluhan konsumen," jelas Dadang.

Komisi IV Dorong Peningkatan Standar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Palembang, MGS H Syaiful Padli, ST, MM, menegaskan bahwa pihaknya hadir untuk meluruskan persoalan ini demi kepentingan masyarakat. 

"Kami menerima laporan dari masyarakat dan ingin memastikan bahwa tidak ada lagi konsumen yang dirugikan. Namun, di sisi lain, kami juga melihat Daviena sebagai UMKM yang melibatkan banyak pekerja. Karena itu, perusahaan ini harus terus melakukan perbaikan," katanya.

Syaiful Padli juga mengapresiasi langkah pembentukan tim quality control di Daviena. 

"Kami ingin memastikan produk-produk yang beredar benar-benar aman. Bahkan, kami akan mengambil beberapa sampel secara acak untuk diuji di lembaga bersertifikasi. Jika nanti masih ditemukan pelanggaran, kami tidak segan merekomendasikan pencabutan izin," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan