Jelang Nataru dan Tahun Baru 2025, Pj Gubernur Sumsel Pastikan Stok Pangan Aman

Pj Gubernur Sumsel Elan Setiadi saat pimpin rapat koordinasi (Foto Ist)--

Untuk mengatasi potensi kenaikan harga pangan, Pemprov Sumsel juga merencanakan gerakan pasar murah yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2024 mendatang.

Tujuan dari pasar murah ini adalah untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, terutama bagi komoditas yang rawan terjadi kelangkaan seperti minyak goreng.

“Antisipasi kelangkaan minyak goreng juga menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, kami akan mengadakan gerakan pasar murah yang akan memudahkan masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang stabil,” kata Elen.

Selain memastikan ketersediaan pangan, Elen Setiadi juga memberikan perhatian terhadap kesiapan sektor energi di Sumsel, khususnya dalam hal ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan pasokan listrik.

Menurut Elen, hingga saat ini, pasokan BBM dan listrik di Sumsel dalam keadaan aman, sehingga tidak akan mengganggu kelancaran distribusi barang dan pelayanan masyarakat, terutama selama periode Nataru.

Di sisi lain, Pemprov Sumsel juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi akibat musim penghujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel memprediksi puncak curah hujan akan terjadi pada bulan November hingga Januari 2025.

Musim hujan yang cukup intens ini dapat menyebabkan potensi banjir, terutama di daerah yang rentan.

Elen Setiadi mengingatkan untuk melakukan upaya mitigasi seperti pembersihan drainase dan persiapan pompa air guna menghindari terjadinya genangan air yang dapat merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa hingga Oktober 2024, inflasi year on year (YoY) di Sumsel tercatat sebesar 1,09%, lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yang mencapai 1,71%.

Selain itu, inflasi year to date (YTD) Sumsel juga tercatat sebesar 0,12%, jauh di bawah angka inflasi nasional yang mencapai 0,82%.

Wahyu menyampaikan bahwa upaya pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi sudah berjalan dengan baik, dan diharapkan tren inflasi yang terkendali ini dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun.

“Inflasi di Sumsel sudah diupayakan untuk terus kita kendalikan setiap bulannya. Kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan harga-harga pangan tetap stabil dan daya beli masyarakat terjaga,” ujar Wahyu. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan