Ketupat, Makanan Khusus Lebaran, Ini Alasanya

Ketupat (ist)--
KORANHARIANMUBA.COM – Tidak lama lagi, kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri, tentunya saat itu banyak makanan yang tersaji. Juga bermunculan ciri khas makanan dari berbagai daerah.
Salah satunya adalah hidangan ketupat. Makanan berbentuk anyaman daun kelapa ini selalu hadir di meja makan.
Nah, Kenapa Ketupat sering dihidangkan saat lebaran.
Simbol Kesucian dan Pengampunan
Ketupat melambangkan kesucian setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam budaya Jawa, ketupat disebut "kupat," yang merupakan singkatan dari "ngaku lepat" atau mengakui kesalahan. Hidangan ini menjadi simbol permintaan maaf dan pengampunan di hari yang fitri.
Melambangkan Keberagaman dan Kebersamaan
Proses pembuatan ketupat melibatkan anyaman daun kelapa yang rumit. Ini mencerminkan kompleksitas kehidupan manusia yang saling terhubung satu sama lain. Di hari Lebaran, ketupat menjadi simbol kebersamaan, di mana keluarga dan kerabat berkumpul untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa.
BACA JUGA:Jalin Keakraban dan Terima Aspirasi, Kalapas Sekayu Keliling Sapa Warga Binaan
BACA JUGA:Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, HD Cek Langsung Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
Tradisi yang Diturunkan Secara Turun-Temurun
Ketupat sudah menjadi bagian dari budaya Nusantara sejak zaman Kerajaan Majapahit. Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, juga mempopulerkan tradisi ketupat sebagai bagian dari dakwah Islam di Indonesia. Hingga kini, tradisi tersebut terus dilestarikan dan menjadi hidangan khas Lebaran.
Makanan yang Praktis dan Tahan Lama
Ketupat dibuat dengan nasi yang dimasak dalam anyaman daun kelapa, sehingga lebih tahan lama dibandingkan nasi biasa. Ini sangat cocok untuk perayaan Lebaran yang berlangsung selama beberapa hari, di mana keluarga besar berkumpul dan menikmati hidangan bersama.
Pasangan Serasi untuk Hidangan Lebaran