Pagaralam Waspada DBD di Tengah Guyuran Hujan

Waspada DBD di Musim Hujan (Foto Ist)--
KORANHARIANMUBA.COM,- Kota Pagaralam masih terus dilanda hujan dengan intensitas tinggi, meski belum memasuki musim kemarau. Kondisi peralihan musim atau pancaroba ini meningkatkan risiko berbagai penyakit, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak di genangan air. Menyikapi hal ini, berbagai pihak di Pagaralam mulai meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Lurah Tanjung Agung, Wawan Apriansyah SE, mengimbau warganya untuk lebih waspada terhadap ancaman DBD.
"Biasanya, musim penghujan seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang terkena DBD. Karena itu, kita terus mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.
BACA JUGA:SMKN 1 Banyuasin III Jadi Pelopor Prodi Teknik Energi Terbarukan di Sumsel
BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Gelar Apel dan Halal Bi Halal Dipimpin Bupati Enos
Untuk mencegah penyebaran DBD, Wawan menekankan pentingnya tindakan pencegahan seperti menutup rapat tempat penampungan air, memastikan aliran air di selokan lancar tanpa genangan, serta menjaga kebersihan lingkungan secara keseluruhan.
"Nyamuk DBD biasanya berkembang biak di genangan air. Jadi, pastikan tidak ada air tergenang di sekitar rumah," tegasnya.
Senada dengan itu, Lurah Karang Dalo, Minarni SE, juga mengimbau masyarakatnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD, terutama di musim pancaroba seperti saat ini. Imbauan ini disampaikan langsung kepada warga maupun melalui ketua RT/RW. "Perlu kewaspadaan dari warga supaya tidak terjangkit penyakit ini," kata Minarni.
Minarni menambahkan, kerjasama dari seluruh masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan DBD. Beberapa langkah pencegahan dini yang bisa dilakukan antara lain menutup tempat penampungan air, memperhatikan kondisi selokan dan drainase, serta menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Pihak kelurahan juga mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala-gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak, dan ruam.
DBD adalah penyakit menular yang berpotensi menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah drastis (syok), hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus DBD. (*)