Kaya Antioksidan dan Antikanker, Ini Alasan Temulawak Perlu Dikonsumsi

--
KORANHARIANMUBA.COM- Indonesia, negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, menyimpan segudang tanaman berkhasiat yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
Salah satunya adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang berwarna kuning cerah yang memiliki segudang manfaat kesehatan.
Meskipun seringkali dianggap sebagai kerabat dekat kunyit, temulawak memiliki karakteristik dan kandungan senyawa aktif yang unik, menjadikannya lebih dari sekadar bumbu dapur.
--
Secara fisik, tanaman temulawak memiliki ciri khas daun yang lebar dan panjang dengan tangkai berwarna hijau keunguan.
BACA JUGA:Lapak Mainan Laris Lagi Pasca Lebaran, Omzet Mulai Mengalir
BACA JUGA:Petugas Gabungan Sidak Kafe di Sungai Lilin, Hentikan Rencana Hiburan DJ Tak Berizin
Rimpangnya tumbuh di dalam tanah, berbentuk silindris atau membulat dengan warna daging kuning hingga jingga pucat. Aroma temulawak lebih lembut dan tidak terlalu menyengat dibandingkan dengan kunyit.
Dalam dunia botani, temulawak termasuk dalam famili Zingiberaceae, yang juga menaungi jahe, kunyit, dan kencur. Nama spesiesnya, xanthorrhiza, berasal dari bahasa Yunani yang berarti "akar kuning," merujuk pada warna khas rimpangnya.
Khasiat temulawak tidak lepas dari kandungan senyawa aktif di dalamnya. Beberapa senyawa utama yang memberikan efek farmakologis antara lain:
Kurkuminoid: Senyawa polifenol yang memberikan warna kuning pada rimpang. Kurkuminoid utama dalam temulawak adalah kurkumin, desmetoksikurkumin, dan bisdesmetoksikurkumin. Senyawa ini dikenal memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker. Meskipun kandungan kurkuminoid dalam temulawak lebih rendah dibandingkan kunyit, kombinasi unik dari ketiganya memberikan efek sinergis yang bermanfaat.
--
Xanthorrhizol: Senyawa seskuiterpenoid yang menjadi ciri khas temulawak. Penelitian menunjukkan bahwa xanthorrhizol memiliki berbagai aktivitas biologis, termasuk antioksidan, antikanker, antibakteri, dan hepatoprotektif (melindungi hati).
Minyak Atsiri: Mengandung berbagai komponen seperti β-elemen, germakren D, dan α-kurkumen. Minyak atsiri ini berkontribusi pada aroma khas temulawak dan memiliki sifat antimikroba serta anti-inflamasi.