Badak Sumatera, Warisan Alam Indonesia yang Terancam Hilang Selamanya

--

KORANHARIANMUBA.COM- Di kedalaman hutan hujan tropis Asia Tenggara, khususnya di pulau Sumatera dan sebagian kecil Kalimantan, hidup mamalia megah namun pemalu: Badak Sumatera ( Dicerorhinus sumatrensis ). 

Sebagai satu-satunya spesies badak bercula dua di Asia dan yang terkecil dari semua spesies badak yang masih ada, keberadaannya merupakan keajaiban alam yang sayangnya kini berada di ambang kepunahan. 

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Badak Sumatera, mulai dari ciri fisik, habitat, perilaku, hingga ancaman yang mereka hadapi dan upaya konservasi yang krusial untuk menyelamatkan mereka.

BACA JUGA:Sebuah Kehormatan Baru: Prilly Latuconsina Resmi Mengemban Tugas sebagai Pengajar di LSPR

BACA JUGA:Hj Patimah Toha Harapkan Kartini Masa Kini Harus Tangguh, Cerdas dan Mandiri

Badak Sumatera memiliki ciri fisik yang membedakannya dari spesies badak lainnya. Tubuhnya relatif kecil, dengan tinggi bahu sekitar 120-150 cm dan panjang tubuh mencapai 2-3 meter. Beratnya berkisar antara 600 hingga 950 kilogram. 


--

Ciri khas utamanya adalah keberadaan dua cula di hidungnya. Cula depan biasanya lebih panjang, sekitar 25-79 cm, sedangkan cula belakang lebih pendek dan seringkali hanya berupa benjolan kecil.

Kulit Badak Sumatera berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu, ditutupi oleh rambut-rambut kasar yang jarang. Anak badak memiliki rambut yang lebih lebat, yang secara bertahap berkurang seiring bertambahnya usia. 

Mereka memiliki bibir atas yang prehensil, yang berfungsi seperti jari untuk meraih daun dan ranting saat makan.

Secara historis, Badak Sumatera tersebar luas di Asia Tenggara, mulai dari India timur laut, Bhutan, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, hingga pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun, akibat perburuan dan hilangnya habitat, populasi mereka kini terfragmentasi dan sangat kecil. 

Saat ini, populasi liar Badak Sumatera diperkirakan hanya tersisa di beberapa kantong hutan di Sumatera (terutama di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan) dan sebagian kecil di Kalimantan.

Mereka adalah penghuni setia hutan hujan tropis dataran rendah dan perbukitan, termasuk hutan pegunungan bawah. Badak Sumatera lebih menyukai area dengan vegetasi lebat, sumber air yang cukup, dan kubangan lumpur yang digunakan untuk berkubang dan mendinginkan diri.

Badak Sumatera adalah hewan yang soliter dan cenderung menghindar dari interaksi dengan sesamanya, kecuali saat musim kawin atau saat induk bersama anaknya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan