Mengungkap Kemewahan Rasa, 5 Jenis Daging Sapi Termahal dan Keistimewaannya

Mengungkap Kemewahan Rasa 5 Jenis Daging Sapi--

KORANHARIANMUBA.COM- Daging sapi telah lama menjadi primadona dalam dunia kuliner, menawarkan cita rasa dan tekstur yang beragam.

Namun, di antara berbagai potongan dan jenis sapi, terdapat beberapa varietas yang menduduki puncak piramida kemewahan.

Kelangkaan, metode pemeliharaan yang istimewa, dan kualitas marbling yang luar biasa menjadi kunci mengapa daging-daging ini dihargai selangit.


--

Mari kita telaah lebih dalam lima jenis daging sapi termahal di dunia beserta keistimewaannya yang memikat:

1. Wagyu (Jepang)

Ketika berbicara tentang daging sapi termahal, nama Wagyu pasti muncul di urutan teratas. Berasal dari Jepang, "Wa" berarti Jepang dan "Gyu" berarti sapi. Namun, tidak semua sapi Jepang bisa disebut Wagyu. Hanya empat jenis sapi asli Jepang yang diakui sebagai Wagyu murni: Japanese Black (Kuroge Washu), Japanese Brown (Akage Washu), Japanese Polled (Mukaku Washu), dan Japanese Shorthorn (Nihon Tankaku Washu).

BACA JUGA:Resep Lengkap 5 Rujak Terkenal Indonesia, Mudah Dipraktikkan!

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Trenggiling, Sang Pemalu yang Terancam Punah

Keistimewaan:

 * Marbling Sempurna: Ciri khas utama Wagyu adalah sashi atau marbling intramuskular yang luar biasa. Lemak terdistribusi secara merata di seluruh serat otot, menciptakan pola seperti jaring laba-laba yang indah. Marbling inilah yang memberikan tekstur sangat lembut, meleleh di mulut, dan cita rasa umami yang kaya dan kompleks.

 * Metode Pemeliharaan Khusus: Sapi Wagyu seringkali mendapatkan perlakuan istimewa, termasuk diet khusus yang kaya akan biji-bijian berkualitas tinggi, dan terkadang dipijat atau diberikan bir untuk meningkatkan kualitas daging. Meskipun praktik ini tidak selalu diterapkan secara universal, fokus pada kesejahteraan dan nutrisi sapi sangat dijaga.


--

 * Gradasi Ketat: Kualitas daging Wagyu dinilai melalui sistem gradasi yang ketat berdasarkan marbling (BMS - Beef Marbling Standard), warna daging, tekstur, dan kualitas lemak. Semakin tinggi gradasinya, semakin mahal dan istimewa daging tersebut.

2. Kobe Beef (Jepang)

Kobe Beef sebenarnya adalah salah satu jenis Wagyu, tepatnya berasal dari breed sapi Japanese Black (Tajima-Gyu) yang dipelihara secara eksklusif di Prefektur Hyogo, Jepang. Untuk dapat menyandang label "Kobe Beef," daging sapi harus memenuhi standar yang sangat ketat yang ditetapkan oleh Kobe Beef Marketing & Distribution Promotion Association.


--

Keistimewaan:

 * Standar Sangat Tinggi: Selain marbling yang luar biasa, Kobe Beef memiliki standar minimum BMS (Beef Marbling Score) 6 atau lebih tinggi dari skala 12, dan skor kualitas daging (BQS - Beef Quality Score) 4 atau 5. Berat karkas juga dibatasi.

 * Keunikan Rasa: Cita rasa Kobe Beef sering digambarkan lebih kaya, manis, dan lembut dibandingkan Wagyu biasa. Lemaknya memiliki titik leleh yang lebih rendah, memberikan sensasi meleleh di mulut yang lebih intens.

 * Kelangkaan: Produksi Kobe Beef sangat terbatas karena persyaratan yang ketat dan jumlah sapi Tajima-Gyu yang memenuhi syarat. Hal ini menjadikannya salah satu daging sapi paling langka dan mahal di dunia.

3. Olive Wagyu (Jepang)

Olive Wagyu adalah variasi Wagyu yang sangat langka dan unik, berasal dari Pulau Shodoshima di Jepang. Sapi-sapi ini diberi pakan campuran yang mengandung ampas zaitun panggang yang tersisa dari produksi minyak zaitun lokal.

Keistimewaan:

 * Rasa yang Unik: Pakan zaitun diyakini memberikan cita rasa yang sedikit berbeda pada daging, dengan sentuhan rasa kacang dan umami yang lebih kompleks. Teksturnya tetap lembut dengan marbling yang indah.

 * Kandungan Oleat Tinggi: Ampas zaitun kaya akan asam oleat, asam lemak tak jenuh tunggal yang juga ditemukan dalam minyak zaitun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daging Olive Wagyu memiliki kandungan asam oleat yang lebih tinggi dibandingkan Wagyu biasa.

 * Kelangkaan Ekstrem: Jumlah sapi Olive Wagyu yang diproduksi setiap tahunnya sangat sedikit, menjadikannya salah satu daging sapi paling eksklusif dan mahal yang sulit ditemukan di luar Jepang.

4. Bluefin Tuna Belly (Toro) - Sering Disebut "Daging Sapi Laut"

Meskipun secara teknis bukan daging sapi, perut ikan tuna sirip biru (Toro) seringkali dibandingkan dengan daging sapi Wagyu karena teksturnya yang kaya lemak dan harganya yang fantastis. Bagian otoro (perut bagian bawah) adalah yang paling mahal dan dicari.

Keistimewaan (Sebagai Perbandingan):

 * Lemak yang Melimpah: Seperti marbling pada Wagyu, Toro otoro memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi yang tersebar merata, memberikan tekstur yang sangat lembut dan meleleh di mulut.

 * Cita Rasa yang Kaya: Lemak pada Toro memberikan cita rasa yang kaya, buttery, dan sedikit manis yang sangat dihargai dalam kuliner Jepang, terutama untuk sushi dan sashimi.

 * Kelangkaan dan Permintaan Tinggi: Populasi tuna sirip biru semakin menurun akibat penangkapan berlebihan, sementara permintaan akan Toro berkualitas tinggi tetap tinggi, mendorong harganya melambung.

5. Dry-Aged Steak

Meskipun bukan jenis sapi spesifik, metode dry-aging dapat meningkatkan nilai dan harga potongan daging sapi premium secara signifikan. Proses ini melibatkan penyimpanan potongan daging dalam lingkungan yang terkontrol (suhu, kelembaban, dan aliran udara) selama beberapa minggu hingga bulan.

Keistimewaan:

 * Konsentrasi Rasa: Selama proses dry-aging, kelembaban dalam daging menguap, mengkonsentrasikan rasa daging sapi yang alami menjadi lebih intens dan kompleks.

 * Tekstur yang Lebih Lembut: Enzim alami dalam daging memecah jaringan ikat, menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan mudah dikunyah.

 * Aroma yang Khas: Dry-aged steak mengembangkan aroma yang unik dan nutty, yang sangat dihargai oleh para pecinta daging. Potongan daging seperti ribeye, sirloin, atau porterhouse yang di-dry-aged dengan kualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.

Kelima jenis "daging" di atas, baik yang berasal dari sapi maupun perbandingan dengan tuna, menunjukkan bagaimana kualitas, metode pemeliharaan atau pengolahan yang istimewa, dan kelangkaan dapat menghasilkan produk kuliner dengan harga yang fantastis.

Keistimewaan rasa, tekstur, dan pengalaman unik yang ditawarkan menjadi alasan mengapa para penikmat kuliner bersedia membayar mahal untuk menikmati kemewahan dalam setiap gigitannya. Bagi sebagian orang, mencicipi daging-daging ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang apresiasi terhadap seni beternak dan keahlian kuliner yang menghasilkan mahakarya rasa.

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan